mereka kembali beraksi
di jajaran kursi mahal seharga diri mereka
mereka kembali berpentas
di gedung yang kini tak lagi sakral
adalah badutbadut negeri
pentaskan teater kocak nan haru biru
celotehceloteh berhamburan tanpa batas
aksi jungkirbalik meja dan kursi kau pertontonkan
tak ada skenario
tak ada scrip naskah
mengalir
sesuaikan watak sebenarnya
watak begu yang terlihat dari auranya
rakyat melongo
rakyat merenung
rakyat terluka
rakyat merana
selembar uang duapuluh ribuan
telah menghantar badutbadut itu pada singgasana memuakkan
sudah !
sudah cukup pentas kau tampilkan
sudah cukup rakyat tempat salah saat kini yang dipilih beraksi tolol
bukan untuk membangun negeri
apalagi untuk kesejahteraan negeri
duhai badutbadut negeri
pentasmu terlalu vulgar
rakyat tertawa di antara pilu
****
puri kencana, 29 10 70
sumber gambar : produsenkostumbadut.com
silahkan baca pula : http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/11/08/badut-di-negeri-badut-608706.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H