Mohon tunggu...
sintesais
sintesais Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Fatum Brutum Amorfati

Makhluk bersari-pati tanah yang diselundupkan oleh Sang Maha Pengedar untuk memberlangsungkan hidupnya kembali ke bumi, setelah sekelibet diperlihatkan surga-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saya Bingung Mau Kasih Judul Apa

28 Juni 2021   14:54 Diperbarui: 28 Juni 2021   15:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebait puisi, berderet prestasi,
Selembar ijazah, sesobek sertifikat tanah.
Apalagi yang bisa membuat bahagia.

Rumah tangga yang sakinah,
Kekasih yang aduhai moleknya,
Sudah hancur berkeping,
Sudah mengkerut dahinya,
Apa tetap berbahagia.

Sarapan bistik,
Ditambah roti dengan selai,
Hey hey,
Mau kemana orang kaya.

Si miskin sedang main catur,
Patihnya sudah dimakan,
Masuk ke dalam magicom,
Karna anaknya,
Sudah tak tahan,
Pikirnya, ia sudah skakmat.

Ibunda sedang pergi,
Ke tempat para pemuas birahi,
Berjudi dengan mimpi,
Melacurkan diri,
Menjajakan vagina dan sederet goyangan erotis.

Hey ituu salahh?!?!
Ucap para SJW.
Tapi tuan yang terhormat,
Aku mau makan,
Kami mau ayam.
Lauk kemarin hari, sudah habis
Ladang telah digusur,
Hutang belum diangsur.
Sembako murah hanya bual,
BPJS turun 100 tahun sekali,
Apalagi yang harus kami lakukan,
Selain jualan ereksi, bajingan!!!

Orang-orang hebat,
Aihh maaf, bejat
Sedang membetulkan dasi,
Sambil duduk di kursi,
Sambil mengurus, mahasiswi.
Hahay.

Sarapan pagi ini mau apa,
Menggoreng propaganda lagi kah,
Atau menanak isu dicampur saus teriyaki.
Aduh, aduh.
Maaf julid semuanyaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun