Edukasi Ekonomi pada Remaja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Salis Elmadani, ialah salah satu mahasiswi peserta KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’S Desa dan MBKM 2022 dengan tema pilihan yaitu Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata.
Kegiatan ini bermitra dengan sebuah komunitas remaja yang ada di wilayah Desa Langosari, Kabupaten Bandung, khususnya RW 03 yaitu CEO Langonsari. Kegiatan dilaksanakna di Masjid Al-Huda, hari Sabtu, 30 Juli 2022.
Untuk mensukseskan acara tersebut, hadir pula seorang pemantik ialah Wegy Predy Permana, seorang mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia yang tengah mengelola bisnisnya di bidang kuliner yaitu kerupuk kulit.
Penyelenggara menilai, bahwa Wegy dapat membagikan pengalaman dan pengetahuannnya tentang ekonomi kepada remaja di Desa Langonsari, sehingga terbangun motivasi untuk mempersiapkan kemerdekaan finansial.
Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi tentang “Cashflow Quadrant” yang dikemukakan oleh seorang investor asal Amerika ialah Robert T. Kiyosaki. Cashflow Quadrant yaitu sebuah diagram yang menggambrakan cara seorang individu mendapatkan uang atau penghasilan.
Dalam diagram tersebut, memuat 4 jenis pekerjaan yang menjadi pilihan, seperti; (1) Kuadran E (Employee) atau karyawan ; 2 Kuadran S (Self-Employee Busniness) yang artinya mempunyai usaha sendiri; (3) Kuadran B (Big Business) yaitu pebisnis yang telah mempunyai sistem sendiri; dan (4) Kuadran I (Investor) yaitu memperoleh penghasilan dari hasil investasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi terbuka. Tidak sedikit dari partisipan yang hadir, menanyakan mana yang harus dipilih dari keempat pilihan tersebut?
“Keempat pilihan ini mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, tentukan pilihan tidak hanya yang sesuai keinginan tetapi juga mempertimbangkan kapasitas diri” ujar Wegy.
Setelah mempertimbangkannya, ternyata banyak ide-ide kreatif yang lahir dari remaja-remaja CEO Langonsari. Beberapa ada yang akan memulai karirnya menjadi karyawan terlebih dahulu sembari menabung untuk membuka usaha.
Ada juga yang ingin membuka usaha tersistem dibidang fashion, bahkan ingin membuat fashion week seperti yang sedang naik daun saat ini. Saat mendengar hal tersebut, semua orang kagum dan langsung melihat sosial medianya.
Ternyata benar, hampir seluruh unggahan beliau sangat terlihat instagramable dan fashionable. Beberapa perempuan mempunyai hobi yang sama yaitu memasak, sehingga ingin membuka usaha di bidang kuliner.
Terakhir ada yang ingin menjadi investor di bidang properti, karena menurutnya menjadi seorang investor tidak mengeluargan banyak tenaga, waktu ataupun uang tetapi justru bisa mendatangkan banyak uang.
Di tengah-tengah terbentuknya budaya generasi muda yang banyak mengutamakan eksistensi dan cenderung menghabiskan uang dibandingkan menghasilkan uang, kini remaja-remaja CEO Langonsari telah siap mempersiapkan kemerdekaan finansial di masa mendatang. Harapannya, langkah demikian tidak hanya dilakukan oleh remaja CEO Langonsari saja, tetapi juga dapat menginspirasi remaja-remaja lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H