Akhirnya sang anak berambut kuncir berterus terang. “Tadi, kami hampir mau masuk ke tokomu. Tapi kami enggak yakin! Kami takut kamu itu hantu,” ia mengaku. “Oh iya, namaku Cassey,” kata Cassey.
“Aku Glory.” Kata anak dikepang.
“Ha..hantu apa? Memangnya beneran ada hantu?” tanya Feli kaget.
“Iya, soalnya.. lihatlah papan nama di depan tokomu,” saran Glory.
Akhirnya Feli melongok lagi keluar. Ia merasa tak ada apa-apa.
“Lihatlah apa yang salah!” sergah Glory.
Astagaaaa! Ia membuat papan nama yang salah! Masa tulisannya begini: “Pretty Accessories’. Senin-Jumat: Tutup. Sabtu-Minggu: Tutup.” Feli geli sendiri.
“Nah, itulah kesalahanmu.” kata Glory. “Kami mengira, jika tokomu tutup, siapa yang mondar-mandir di dalam toko? Jadi gitu ceritanya,” jelas Cassey sambil terbahak.
Muka Feli kemerah-merahan. Ia malu.
“Oh iya, tadi ngomong-ngomong, sebenarnya kalian ingin mencari apa?” tanya Feli.
“Er..kita mencari gelang perak persahabatan,” kata Cassey.