Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Komunikasi Ini Berguna Sepanjang Hidup

17 April 2024   06:00 Diperbarui: 17 April 2024   07:21 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komunikasi. Photo by Christina Morillo: https://www.pexels.com/photo/two-women-sitting-on-chairs-beside-window-1181719/ 

1. Tujuan mencapai kesepakatan bersama sebagai hasil 

2. Tuntutan kebutuhan yang perlu terpenuhi 

Aspek penting dalam komunikasi asertif adalah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh lawan bicara dan diri sendiri sebagai komunikator. Dengan demikian akan membantu proses komunikasi lebih terarah kepada tujuan dan kesepakatan pun lebih mungkin tercapai. Selain itu, fokus pembicaraan akan mengalir dengan sendirinya.  

Ilustrasi wanita sedang dalam argumen pelik. Photo by Alex Green: https://www.pexels.com/photo/expressive-young-black-lady-arguing-during-video-conver
Ilustrasi wanita sedang dalam argumen pelik. Photo by Alex Green: https://www.pexels.com/photo/expressive-young-black-lady-arguing-during-video-conver

Bagaimana menghadapi argumen? 

Argumen harus terjadi sebagai proses dari komunikasi untuk mencapai kesepakatan. Komunikasi yang sehat menggiring kepada argumen yang sehat pula. Dengan kata lain, bertengkar sehat sah saja terjadi jika dilengkapi degan gaya komunikasi asertif.

Dalam hubungan antar keluarga, pasangan, pertemanan, dan pekerjaan tidak menampik akan terjadinya argumen. Memilih menghindari argumen hanya akan membatasi kebebasan anda mengekspresikan ide pikiran dan perasaan. Sebaliknya, menghadapi argumen akan sangat melelahkan jika lawan bicara tidak menerapkan teknik komunikasi asertif. Misalnya, pengguna komunikasi pasif agresif yang cenderung silent treatment dan menyalahkan orang lain. 

Bagaimana cara anda menghadapinya?  (cek artikel selanjutnya)  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun