1. Tujuan mencapai kesepakatan bersama sebagai hasilÂ
2. Tuntutan kebutuhan yang perlu terpenuhiÂ
Aspek penting dalam komunikasi asertif adalah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh lawan bicara dan diri sendiri sebagai komunikator. Dengan demikian akan membantu proses komunikasi lebih terarah kepada tujuan dan kesepakatan pun lebih mungkin tercapai. Selain itu, fokus pembicaraan akan mengalir dengan sendirinya. Â
Bagaimana menghadapi argumen?Â
Argumen harus terjadi sebagai proses dari komunikasi untuk mencapai kesepakatan. Komunikasi yang sehat menggiring kepada argumen yang sehat pula. Dengan kata lain, bertengkar sehat sah saja terjadi jika dilengkapi degan gaya komunikasi asertif.
Dalam hubungan antar keluarga, pasangan, pertemanan, dan pekerjaan tidak menampik akan terjadinya argumen. Memilih menghindari argumen hanya akan membatasi kebebasan anda mengekspresikan ide pikiran dan perasaan. Sebaliknya, menghadapi argumen akan sangat melelahkan jika lawan bicara tidak menerapkan teknik komunikasi asertif. Misalnya, pengguna komunikasi pasif agresif yang cenderung silent treatment dan menyalahkan orang lain.Â
Bagaimana cara anda menghadapinya? Â (cek artikel selanjutnya) Â