Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Pendidikan Vokasi Dalam Pemetaan Karir Anak Bangsa

4 April 2024   11:58 Diperbarui: 5 April 2024   01:37 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan, tidak semua anak memiliki kenyamanan belajar teori di dalam kelas dan lebih menikmati hands-on activities yang bisa terpenuhi melalui pelatihan vokasi. 

Data statistik negara di benua biru seperti Jerman dan Denmark juga menunjukkan rendahnya minat anak mengikuti pendidikan vokasi. Menghadapi hal tersebut diputuskan untuk diperkenalkan ragam jenis pekerjaan kepada anak mulai dari usia 6 dan 10 tahun.

Selain itu, diperbanyak program internship dan kesempatan kerja kepada anak untuk mencoba berbagai karir. Misalnya, bekerja di market untuk mempelajari bidang sales marketing dan mengajar di jenjang sekolah berbeda dalam periode waktu tertentu.

Salah satu program yang diterapkan adalah Apprenticeship yaitu pengalaman kerja yang menggabungkan sistem magang dan on the job training. Anak tidak hanya sekedar magang, tetapi secara penuh mendapatkan pelatihan kerja sesuai dengan posisinya di perusahaan. Selain mendapatkan upah, mereka juga mendapat kesempatan dimentori langsung oleh karyawan berpengalaman. 

Source: inews.id
Source: inews.id

Nadiem Makarim dalam sebuah wawancara  mengakui bahwa kelemahan pendidikan vokasi di Indonesia terlihat pada kualitas lulusan yang dinilai belum sepenuhnya menjawab kebutuhan industri. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti kurikulum vokasi, kualitas kompetensi guru, urgensi jumlah guru vokasi, minim investasi sarana prasarana, dan kurangnya kolaborasi sekolah dengan lembaga negara dan/atau swasta. 

Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah paradigma dalam masyarakat yang masih mengedepankan gengsi gelar dibandingkan keterampilan kerja. Padahal, relevansi kompetensi lulusan program vokasi lebih dibutuhkan dalam dunia kerja karena lebih kaya pengalaman praktik lapangan. 

Mengingat pentingnya pendidikan vokasi untuk menghasilkan SDM berkualitas di masa depan, maka sangat perlu mendapatkan perhatian serius  dari semua pihak. 

Pemerintah perlu menggencarkan sosialisasi program pendidikan vokasi, berikut diikuti dengan pendanaan pembukaan prodi berkelanjutan. Institusi lembaga pendidikan vokasi pun perlu mengembangkan kurikulum guna menghasilkan kualitas lulusan yang daya guna tepat sasaran. Lembaga negara dan swasta yang bekerja sama menyediakan program magang dituntut memberikan pendampingan menyeluruh, dan lain sebagainya. 

Peran sekolah yang mendapatkan kebebasan untuk menyusun Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) melalui kurikulum merdeka juga wajib memikirkan pendidikan vokasi sejak awal. Khususnya pada level pendidikan non-kejuruan. Mengapa? Karena pembelajaran praktis tentang ragam pekerjaan membantu anak memetakan karir sejak dini yang kemudian dapat berlangsung hingga usia kuliah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun