Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mungkinkah Guru dan Orangtua Menjadi Tim?

22 November 2023   13:02 Diperbarui: 25 November 2023   10:01 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi antara guru dan orangtua memang sangatlah dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang epik. Artinya, anak yang mampu mencapai tujuan pembelajaran secara akademik dan sosial. 

Pendidikan sejatinya perlu seimbang antara sekolah, rumah, dan lingkungan pergaulan anak. Oleh karena itu, peran orang dewasa merupakan hal krusial dalam tumbuh kembang anak. 

Sebagai contoh, waktu yang dihabiskan anak bersama setiap hari. Anak menghabiskan rata-rata sekitar 5-7 jam di sekolah. Sisanya, lebih banyak di rumah dan lingkungan sosial lainnya. Hal ini menunjukkan peran orangtua di rumah dalam memberikan pengawasan dan kontrol lebih banyak dibandingkan guru. 

Namun, orangtua yang bekerja memiliki kesulitan untuk memberikan pendampingan kepada anak. Oleh karena itu, diperlukan helper salah satunya adalah guru.

Sebaliknya, guru juga membutuhkan peran orangtua sebagai helper untuk menunjang proses belajar anak. Kesimpulannya, guru dan orangtua saling membutuhkan satu dengan yang lain. 

Terdapat beberapa strategi yang telah dilakukan oleh sekolah yaitu pengadaan buku komunikasi. Buku komunikasi tersebut difungsikan sebagai perantara informasi perkembangan anak di sekolah dan di rumah. Orangtua mendapatkan informasi tentang pelajaran, tugas rumah, dan sikap anak.

Sebaliknya, orangtua juga dapat menyampaikan perkembangan anak di rumah. Keseluruhan informasi tersebut tentunya sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman orangtua dan guru terkait kebutuhan anak.

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memupuk komunikasi antara orangtua dan guru: 

1. Media/Platform Komunikasi 

Baca juga: Doa Ketenangan

Di era serba digital, ada banyak platform yang bisa digunakan sebagai catatan pengingat tugas dan materi sekolah. Misalnya, google classroom.

Aplikasi tersebut dapat menjadi sebuah platform perantara informasi kepada orangtua mengenai materi pelajaran, tugas rumah, dan hasil tugas anak di sekolah.

Selain itu, guru juga bisa mendapatkan informasi mengenai tugas apa saja yang sudah diselesaikan oleh anak serta langsung memberikan nilai. 

2. Pemberitahuan Utama Kerentanan Anak

Mengawasi dan mengamati perkembangan anak adalah salah satu tanggung jawab guru. Apabila terdapat perubahan mencolok dan sekiranya berpotensi menimbulkan masalah, maka penting untuk dikomunikasikan segera. 

Sebagai contoh, perilaku anak kurang fokus di kelas, perubahan suasana hati, mengganggu teman, kesulitan bergaul, kesulitan mengungkapkan perasaan, dan lain sebagainya.   

3. Agenda Pertemuan Rutin Berkelompok  

Pertemuan rutin berkelompok antara wali kelas dan orangtua secara rutin dimaksudkan untuk mengevaluasi hasil belajar dan masalah lainnya yang dialami.

Dengan melaksanakan pertemuan rutin, diharapkan kolaborasi guru dan orangtua dapat terjalin dalam menjawab kebutuhan anak secara akademik, sosial, dan emosional.

4. Agenda Pertemuan Rutin Individual

Selain agenda rutin kelompok, diperlukan pula agenda rutin secara individual. Maksudnya, antara guru-murid dan guru-orangtua.

Proses pertemuan ini dapat dilakukan bersama dengan guru BK dan wali kelas guna mendiskusikan mengenai masalah utama yang dihadapi oleh anak selama di sekolah dan rumah. 

Pada kesempatan tersebut guru, orangtua, dan murid secara khusus dapat mengomunikasikan ide dan solusi untuk saling mendukung satu sama lain.

Memang tidak mudah dilakukan, tetapi setidaknya ada ruang bagi para penggerak pendidikan saling bertukar pikiran guna menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perkembangan anak. 

5. Kolaborasi Pelaksanaan Program 

Program sekolah jangka panjang biasanya telah disampaikan pada awal semester baru. Namun, dalam pelaksanaannya guru bertanggungjawab membaginya menjadi tujuan jangka pendek yang disesuaikan dengan kemampuan anak-anak walinya. 

Tujuan jangka pendek tersebut dapat disusun menjadi sebuah program yang mengajak dan mendorong kolaborasi dengan orangtua. Didalamnya tercantum hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh orangtua di rumah untuk membantu proses belajar anak. 

Hasil evaluasinya kemudian dibahas secara terpisah melalui agenda pertemuan rutin. 

Kesimpulan 

Meningkatkan efektifitas komunikasi antara guru dan orangtua merupakan PR yang harus terus dikerjakan dan dikembangkan. Terdapat banyak faktor yang menghambat seperti kesibukan pekerjaan, pola komunikasi, tingkat kepercayaan, keterbatasan akses, dan lain sebagainya. 

Pada akhirnya, kunci dari pengamalan kolaborasi tidak lain adalah konsistensi pelaksanaan program dan proaktif saling memberikan informasi terkait perkembangan anak.

Oleh sebabnya, orangtua dan guru sebagai orang dewasa terdekat dengan anak memiliki peran penting dalam mengarahkan dan membimbing sehingga perlu menjadi satu tim yang solid untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak-anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun