Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kamu Harus Punya 5 Mindset Ini Sebelum Interview

30 September 2023   02:21 Diperbarui: 30 September 2023   03:21 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/person-in-black-suit-hired-an-employee-3760069/ 

Level tertinggi dan kompleks dalam proses rekrutmen adalah interview (wawancara). Sesi dimana calon pelamar meyakinkan rekruter bahwa "saya lah yang anda butuhkan". 

Seperti pebisnis, anda harus pandai menjual kelebihan dan kemampuan diri agar tampak menarik dan terpercaya. Bersikap elegan, percaya diri, dan persuasif adalah kuncinya.

Apalah arti pengalaman jika anda tidak mampu membuktikan hasil kerja dan pencapaian yang relevan dengan kebutuhan rekruter. 

Pandangan pejuang loker kepada interviewer (HRD) terlampau tak berdasar dan egosentris. Akhirnya, anda gampang merasa terintimidasi dan memberikan jawaban yang dianggap "main aman". Maksudnya, cenderung rekayasa namun tidak konstruktif. Alhasil, rekruter tidak puas dengan jawaban dan anda kebingungan menjadi korban gashlighting. 

Berdasarkan pengalaman pribadi dan diskusi dengan kolega, berikut ini adalah beberapa tips mindset yang dapat membantu persiapan interview anda lebih lancar: 

1. Saya mendapatkan kesempatan

Lolos sampai di tahap interview merupakan pencapaian yang perlu anda syukuri karena ada banyak orang yang berhasil anda gugurkan di tahap seleksi administrasi. 

Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempersiapkan diri. Membuat list prediksi pertanyaan-jawaban, melatih cara menjawab (senyum, intonasi, nada, tempo bicara), melatih gesture tubuh (berjalan, duduk, berdiri), mempersiapkan kerapihan penampilan, dan ketenangan pikiran sehari sebelum pelaksanaan wawancara.   

2. Mereka membutuhkan saya

Oprec loker dan beasiswa oleh suatu institusi/lembaga  menunjukkan terdesaknya kebutuhan mereka untuk berkolaborasi. Disinilah kesempatan anda mempresentasikan bantuan apa yang bisa anda berikan kepada perusahaan tersebut. Ya, anda adalah pemberi bantuan dalam simbiosis mutualisme ini. 

Sajikan presentasi semenarik mungkin sesuai dengan bidang keahlian anda. Gunakan kata-kata persuasif seperti "5 tahun kedepan perusahaan ini akan....". Kalimat tersebut akan menampilkan karakter anda yang visioner dan terencana. 

3. Saya punya power 

Anda berlakon seperti pembeli di pasar yang aktif menawar. Penawaran terbaik anda adalah pengetahuan dan skill yang teruji melalui pengalaman kerja. 

Kedua hal tersebut menjadi modal utama anda menunjukkan power untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan rekruter. 

4. Saya punya keunikan 

"Banyak yang mendaftar, tetapi sedikit yang terpilih". Anda harus terlihat mencolok dari pesaing anda. Keunikan kepribadian anda dalam lingkup personal dan profesional perlu ditonjolkan. Misalnya, ngejokes yang mencairkan suasana, gampang berbaur dengan segala umur, pembuat negosiasi handal, dan lain sebagainya. 

5. Saya optimis

Bersikap optimis bukan berarti ambisius dan tinggi ego. Tunjukkan diri anda sebagai pribadi yang positif, tenang, dan bertujuan. Berikan argumen yang meyakinkan rekruter bahwa anda yakin, siap, dan sanggup memenuhi tujuan pribadi dan perusahaan. Misalnya berani mengambil resiko, sanggup mencapai target, memberikan performa terbaik, dan lain sebagainya. 

Sekian dan semoga bermanfaat :)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun