Semua influencer harus tahu: Â
Sebuah artikel tentang The psychology of influence menjelaskan bahwa perilaku kita sebenarnya dipengaruhi oleh orang lain dan sering terjadi secara tidak sadar. Hanya saja konsep ini baru populer saat ini seiring dengan kemunculan istilah keren influencer.Â
Dalam artikel tersebut, dijelaskan secara rinci bahwa banyak orang ingin menjadi berbeda dari yang lain, tetapi karena manusia memiliki sense of belongingness (ingin terikat atau tergabung), maka mereka cenderung melakukan hal yang menjadi kebiasaan banyak orang. Kebiasaan masyarakat kita saat ini sebagian besar  dipengaruhi oleh influencer. Misalnya, pengambilan keputusan berdasarkan saran dari influencer. Â
Hallo effect, istilah psikologi keren yang bermakna sama dengan first impression juga menjadi proses terjadinya ikatan antara followers dan influencer. Kesamaan hobi, minat,  dan isu yang menjadi perhatian bersama biasanya akan menentukan seseorang mengikuti aktivitas seorang influencer. Â
Dalam ruang digital, meskipun tidak saling mengenal secara pribadi, tetapi followers biasanya telah memiliki kepercayaan tinggi terhadap influencer pilihannya. Skenario yang biasanya terjadi adalah review influencer tentang suatu produk atau layanan akan mudah dipercaya oleh followers, meskipun hal tersebut hanya mewakili satu sudut pandang.Â
Generalisasi dengan mudah akan terjadi begitu saja dalam ekosistem digital. Menarik tapi juga membahayakan jika followers tidak bijaksana dalam memilah informasi. Â
Mengutip kalimat viral, kira-kira seperti ini "lu punya followers banyak, lu punya kuasa". Mungkin inilah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi pekerjaan influencer dan dampaknya dalam lingkup ruang digital. Â Sekian.Â