Informasi jadwal imunisasi anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2023 di sini.Â
Selain penyuluhan diatas, pendampingan pada Ibu muda yang menyusui perlu mendapatkan perhatian lebih dari lingkungan sekitar (keluaraga, rekan, dan orang yang lebih dewasa). Dukungan kepada para Ibu muda dapat berbentuk mendorong mereka semangat menyusui untuk menciptakan bonding emosional dengan anak, menerapkan cara menyusui yang baik dan benar, Â dan lain sebagainya. Pada intinya pasangan yang menikah muda, masih membutuhkan arahan dan bimbingan informasi dari orang dewasa mengenai bagaimana menjalankan peran sebagai orangtua.Â
3. Ibu menyusui dengan riwayat penyakit tertentu
Hal utama yang sangat harus diperhatikan oleh Ibu menyusui adalah kebersihan dan kesehatan diri. Sebagai penyalur ASI, sang Ibu harus menjaga higienitas dan kesehatan ASI yang dihasilkan. Bagaimana jika Ibu menyusui sedang kurang sehat? Dikutip dari WHO, apabila Ibu menyusui mengalami sakit ringan seperti influenza atau flu biasa masih diperbolehkan memberikan ASI, tapi harus menjaga kesterilan seperti mencuci tangan dan botol minum terlebih dahulu. Bila Ibu menyusui akan mengonsumsi obat untuk mengurangi gejala sakit, maka perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.Â
ASI yang diberikan mengandung antibodi yang dapat meningkatkan imun tubuh bayi. Oleh karena itu, apabila bayi anda sedang sakit, maka tetap lanjutkan pemberian ASI. Sedangkan, ada pula beberapa penyakit lain yang beresiko dapat ditularkan kepada bayi. Mengingat ASI yang dihasilkan dalam tubuh selain mengandung bakteri baik, juga dapat membawa beberapa bibit penyakit apabila sang Ibu menderita penyakit serius seperti TBC, Hepatitis, Herpes, Infeksi menular (lihat disini). Disarankan kepada para Ibu menyusui dengan riwayat penyakit tertentu untuk rutin berkonsultasi dengan tenaga profesional mengenai kelanjutan proses pemberian ASI secara parsial.Â
4. Tingkat bilirubin pada Bayi dan Ibu menyusui
 Tingkat bilirubin menjadi aspek lain yang perlu dipahami oleh Ibu menyusui. Mengapa? Karena tingkat bilurubin yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada kondisi bayi dan ASI anda yang dikenal dengan sakit kuning. Sakit kuning umumnya berada dalam tahap wajar pada usia bayi hingga kira-kira 2 minggu. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan seperti perkembangan organ liver/hati pada bayi yang belum sempurna sehingga fungsi ususnya belum optimal untuk mengalirkan bilirubin keluar dari dalam tubuh. Sehingga warna kulit bayi menjadi kuning. Kondisi ini tidak berbahaya, namun bu dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter jika dirasa perlu.Â
Selanjnya, kondisi lain yang menyebabkan tingkat bilirubin tinggi adalah kandungan zat dalam ASI yang menyebabkan bilirubin sulit dikeluarkan dari dalam tubuh bayi. Â Â
5. Kondisi bayi yang rawan diberikan ASIÂ
Tahukah anda bahwa ada beberapa kondisi dari bayi yang tidak diperbolehkan untuk mendapatkan ASI dari Ibu? Selain kondisi medis Ibu, ada pula kondisi medis bayi yang tidak membolehkan Ibu menyusui. Kondisi medis bayi yang dimaksudkan berhubungan dengan gangguan metabolisme yang sangat jarang terjadi sehingga tidak memungkinkan ASI yang diberikan dapat diproses dalam tubuh bayi. Gangguan metabolisme seperti :
- Classic Galactosemia: ketidakmampuan tubuh bayi memecahkan glukosa yang terkandung dalam ASI.Â
- Phenylketonuria (PKU): ketidakmampuan tubuh bayi memecahkan asam amino (phenylalanine) yang berdampak pada kerusakan otak. Dengan mempertimbangkan kandungan phenylalanine sedikit dalam ASI, maka masih memungkinkan bagi bayi mengonsumsi gabungan antara ASI dan susu formula dengan racikan dosis khusus. Perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga profesional.
- Maple Syrup Urine Disease: ketidakmampuan tubuh bayi memecahkan asam amino yaitu leucine, isoleucine, and valine. Kadarnya yang tinggi dalam tubuh bayi beresiko menyebabkan bayi koma, pola makan yang buruk, muntah, kejang, hingga kematian.
Mungkin ada dari anda yang bertanya; "Bagaimana dengan anak yang terlahir berkebutuhan khusus seperti down syndrome, prematur, dan kondisi lain yang tidak memungkinkan Ibu untuk memberikan ASI secara langsung" . Kabar baiknya anak-anak dengan kondisi spesial tersebut masih dapat diberikan ASI dengan melalui pumping dan botol susu.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya