Setiap sekolah memiliki standar penilainnya terhadap keberhasilan anak. Seorang murid dikatakan berhasil jika mencapai tahapan tertentu. Hal tersebut dibutuhkan sebagai tolok ukur level pemahaman pengetahuan. Namun, tidak semua anak bisa mencapai apa yang diharapkan.Â
Sebagai contoh, ada anak yang berprestasi dalam olimpiade matematika dan yang lainnya berperstasi dalam olahraga badminton. Keduanya sama-sama membanggakan dalam bidang potensi yang berbeda. Oleh karena itu, dukungan dan penghargaan terhadap individu/kelompok diharapkan tidak keliru hanya berpatokan pada satu sudut penilaian utama.Â
Bebas menentukan arah perkembangan diri
Salah satu peran penting pendidikan adalah membantu individu mengenal dan memahami dirinya sendiri. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan bimbingan dan arahan secara personal kepada murid mengenai apa yang dibutuhkan di masa depan setelah sukses menyelesaikan pendidikan formal.Â
Sebagai contoh, konseling perencanaan karir di SMA merupakan salah satu program penting yang perlu dikembangkan guna membantu murid mendapatkan gambaran tentang apa yang akan ia kerjakan setelah lulus. Perencanaan karir tidak hanya tentang pemilihan jurusan kuliah (masih menjadi pilihan utama dalam masyarakat), melainkan hal opsional lain sesuai dengan minat dan bakatnya.Â
Lembaga pendidikan yang seimbang antara idealis dan realistis diperlukan sebagai sarana murid memeroleh bantuan yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya secara mandiri. Â Â
Bebas bertanggungjawab menjalankan peran dalam komunitas
Kemerdekaan belajar dan pendidikan selanjutnya terjadi secara langsung dalam masyarakat. Sifatnya terikat dan memaksa karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial.Â
Bapak pendidikan Indonesia dalam kutipannya menyiratkan satu kesatuan dalam masyarakat adalah hasil dari pendidikan. Kedudukan individu dalam masyarakat memiliki perannya masing-masing yang saling saling menunjang satu sama lain sehingga tercipta lingkungan sosial yang aman, damai, dan tenteram.Â
Optimalisasi potensi diri yang dibiasakan sejak dini tentu berpengaruh besar terhadap inisiatif individu berinovasi di lingkungan. Disinilah peran penggerak pendidikan seperti orangtua, tokoh masyarakat, organisasi, cendekiawan, relawan, dan pemangku kepentingan lainnya mengambil peran dalam mendidik dan menyambut generasi muda sebagai individu kreatif dan inovatif. Â
Bebas bertanggungjawab atas pilihan-pilihan hidup