Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Solidaritas dan Toleransi Modal Utama Pendidikan Pancasila

20 Juni 2023   23:07 Diperbarui: 20 Juni 2023   23:09 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanamkan nilai-nilai solidaritas dan toleransi pada anak-anak sejak dini adalah hal penting yang perlu dilakukan karena menentukan kualitas hubungan mereka dengan lingkungannya saat dewasa. Keluarga sebagai lingkungan terdekat anak menjadi krusial dan berperan besar dalam pembentukan sikap solidaritas dan toleransi. Dalam keluarga pasti memiliki aturan-aturan yang harus diikuti oleh anak. Anak akan belajar tentang manfaat dan konsekuensi dari keputusannya bersedia toleran atau tidak terhadap aturan keluarga. 

Setelah keluarga, sekolah merupakan lembaga lain yang berperan dalam pembentukan karakter anak khususnya pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Menurut saya, keluarga dan sekolah perlu bergerak berdampingan untuk mengoptimalkan pertumbuhan karakter anak. Itulah mengapa jalinan komunikasi yang intens antara orangtua dengan guru terkait perkembangan anak di rumah dan sekolah sangatlah penting. 

Perilaku solidaritas dan toleransi sejatinya memiliki banyak manfaat untuk kehidupan anak-anak di masa depan yaitu: 

  1. Mampu menerima perubahan 

Mengajarkan anak untuk toleran dan solid di lingkungan seperti mengikuti aturan dalam suatu kelompok sosial membantunya untuk mampu berkompromi. Khususnya saat ia berada dalam lingkungan baru yang tidak dikenali olehnya sama sekali. 

  1. Mampu beradaptasi pada lingkungan 

Di masa-masa perkembangannya anak belajar cara beradaptasi yang sehat di lingkungannya. Ada kalanya sesuatu terjadi tidak sesuai dengan harapannya dan membuatnya frustasi. Pada tahap ini, biarkan anak belajar megelola rasa frustasinya alih-alih memenuhi keinginannya untuk mengakhiri tantrum. Beritahu konsekuensi yang diperoleh apabila ia menolak toleran. 

  1. Mampu mengembangkan hubungan persahabatan yang sehat 

Pertumbuhan anak-anak yang sedang menikmati hubungan main dan seru-seruan  dengan peers menjadi masa yang tepat untuk mengajarkan solidaritas dan toleransi. Mengapa? Karena ini adalah masa mereka mencari teman dan membangun hubungan persahabatan. Terbangunnya perasaan dan pergaulan yang positif akan menumbuhkan sikap solidaritas dan toleransi itu sendiri. Pastikan bapak dan ibu memberikan apresiasi positif apabila menemukan anak-anak menunjukkan sikap solid dan toleran. 

  1. Mengembangkan jaringan/networking lebih banyak 

Anak yang mudah solid dan toleran tentu akan disukai oleh orang-orang di lingkungannya. Entah itu anak seumurannya bahkan tidak jarang orangtua lain memuji anak yang mudah kompromi dan toleran. Dengan sikap toleran dan solid, ia mampu beradaptasi di lingkungan dan mudah diterima oleh lingkungan tersebut. 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun