Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema Guru dalam Serba Serbi Merdeka Belajar: Bebas Leluasa Mengajar?

30 Mei 2023   22:35 Diperbarui: 30 Mei 2023   22:36 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Alfin Auzikri: pexels.com

Persiapan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Sebelum hari mengajar tiba, guru wajib mempersiapkan materi dan bagaimana ia akan memberikan materi yang tertuang dalam RPP. Keuntungan yang diperoleh guru saat membuat RPP adalah tidak perlu berpatokan seutuhnya pada kurikulum utama. Guru dapat berinovasi merancang alur diskusi lebih luas dengan menggabungkan dengan cabang ilmu lain. Pada tahap inilah guru diberikan pangung menunjukkan keluasan wawasan pengetahuan dari berbagai cabang ilmu. Penggabungan konsep materi yang dipelajari dengan cabang ilmu lain lebih seru dan menyenangkan serta merangsang rasa ingin tahu murid lebih tinggi. 

  1. Memilah bahan ajar penting 

Banyak teman seangkatan saya yang bertanya-tanya apa pentingnya belajar algoritma saat sekolah toh tidak diperlukan dalam dunia kerja. Melihat fenomena tersebut, kiat ketiga ini berkaitan dengan pemilihan materi prioritas yang diajarkan pada murid. Skala prioritas berdasarkan urgensi dalam praktek hidup keseharian sehingga diperlukan dan persiapan untuk ujian sekolah serta tugas-tugas lainnya. Beban mengajar guru bisa berkurang sesuai dengan jumlah materi yang diprioritaskan. 

  1. Berteman dengan murid 

Kalimat yang terdengar klise namun sarat makna. Keberadaan merdeka belajar memberikan lebih banyak ruang kepada guru sebagai penggerak pendidikan yang bertanggungjawab menciptakan lingkungan suasana belajar yang seru, menyenangkan, dan bersahabat dalam pelayanan pendidikannya. Semarak merdeka belajar akan tercapai dengan sendirinya setelah terbina kedekatan emosional dengan murid. 

Kegiatan sederhana  melalui berbagi cerita tentang masa muda meliputi romansa, pengalaman pendidikan, pertemanan dll dengan murid tanpa disadari berdampak langsung pada motivasi belajarnya. Murid cenderung mengembangkan emosi yang positif dalam kelas dan selama proses belajar. Dengan demikian, suasana belajar yang positif dan saling mendukung akan terbina dengan sendirinya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun