Mohon tunggu...
Selly indrayani
Selly indrayani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi UIN Walisongo semarang prodi Pendidikan Agama Islam Nim 1903016103

Mahasiswi UIN Walisongo semarang prodi Pendidikan Agama Islam Nim 1903016103

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Toxic Parenting untuk Perkembangan Kognitif anak Berdasarkan Teori Ekologi Brofenbanner

20 April 2021   02:27 Diperbarui: 20 April 2021   02:58 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengetahui ciri-ciri toxic parenting selanjutnya adalah akibat toxic parenting bagi perkembangan kognitif dan psikososial anak menurut teori Ekologi:

1. Mikrosistem (hubungan paling dekat yaitu antara individu dengan lingkugan terdekatnya)

a) Keluarga, dalam toxic parenting anak akan cenderung malas berkomunikasi dengan keluarganya, padahal dalam teori ekologi lingkungan terdekat adalah keluarga, dimana keluarga paling dominan mempengaruhi perkembangan kognitif dan psikososial anak, jika dalam keluarganya saja sudah berantakan, maka hubungan anak dengan yang lainnya akan berantakan juga.

b) Lingkungan sekolah dan masyarakat (teman, guru, tetangga), anak yang mendapatkan perilaku toxic parenting dalam keluarganya akan menunjukkan sikap negatif diantaranya adalah ambisius dan haus pujian dari banyak orang, karena dalam linkungan keluarga anak tidak mendapatkan kebahagiaan maka sang anak akan mencari kebahagiaan lain.

2. Mesosistem (Pengalaman yang diperoleh suatu individu dibawa keindividu lain)

Akibat dari hal ini adalah anak akan membawa perilakunya ke lingkungannya yang lain, ketika dalam keluarganya anak mendapatkan kekangan, maka ketika anak menjalin hubungan dengan orang lain dia juga akan mengekang orang lain juga sama halnya perilaku orang tuanya yang telah mengekangnya.

3. Eksosistem (Individu mendapat perlakuan maka berdampak pada individu lain)

Eksosistem hampir mirip dengan mesosystem namun hal yang membedakannya adalah jika mesosystem hanya membawa saja tanpa berdampak kalau eksosistem sampai berdampak pada individu lain, contoh jika orang tua toxic kepada anak lalu anak kesal dan membalaskan dendam pada adik atau orang lain yang lebih lemah darinya.

4. Makrosistem (penyesuaian berintraksi pada budaya lain)

Jika sang anak sering dilarang maka anak akan berpengetahuan terbatas pengetahuan bukan hanya dibidang pembelajaran umum, namun belajar kultur budaya lain juga perlu untuk bisa mengembangkan psikososial pada diri, orang tua dengan pola asuh toxic parenting akan membatasi kemampuan berintraksi pada anak.

5. Kronosistem (interaksi individu yang mempengaruhi dari waktu ke waktu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun