Roma 8: 38-39 "Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Jika dibahas mengenai perpisahan, setiap orang pasti pernah mengalaminya. Ketika kita bertemu orang pasti kita juga akan berpisah dengannya. Mengapa demikian? Karena kita melakukan banyak kegiatan di sepanjang harinya dan tidak mungkin kita selalu bersama setiap saat, setiap jam bahkan setiap detik.
Karena pekerjaan dan kegiatan yang kita lakukan maka secara terpaksa kita meninggalkan anak-istri kita dirumah. Karena study dan cita-cita yang harus kita gapai dan wujudkan maka kita Harus meninggalkan orang tua kita dikampung halaman. Jarak yang begitu jauh akan membuat kita terpisah dari keluarga kita, orang tua kita. Ketika kita semakin hari semakin dewasa maka perpisahan-perpisahan akan terus kita hadapi dan tidak bisa kita hindari.
Walaupun demikian, Saudara/I yang terkasih mungkin kita bertanya2, jika aku akan terpisah dengan semua orang, lalu siapa yang tidak akan meninggalkan ku? Siapa yang akan terus ada bersama-sama dengan ku ketika aku sedang kesusahan? Siapa yang akan menolongku ketika aku membutuhkan bantuan? Ya, cepat atau lambat orangtuaku atau aku pasti akan meninggalkan dunia ini. Lalu kalau aku yang duluan pergi siapa yang akan menjaga dan melindungi orang tua ku? Siapa yang akan membuat mereka bahagia? Dan jikalau orang tuaku yang terlebih dahulu meninggalkanku, siapa yang nantinya yang membiayai uang sekolahku? Siapa yang nanti akan melihatku sukses?
Mungkin ada banyak pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang muncul dalam kehidupan kita. Dan pertanyaan2 seperti itu akan di jawaban oleh satu kebenaran Firman Tuhan yang akan kita renungkan pada pagi hari ini.
Dalam Roma 8: 38-39 Paulus mengatakan bahwa "Sebab aku yakin, (akunya disini siapa? Aku disini ialah Paulus). Paulus yakin, ia beriman bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Saudara/i yang terkasih, dari Paulus kita dapat melihat bahwa hanya ada satu pribadi yang tidak akan meninggalkan kita, yang tidak akan membiarkan kita sendirian yaitu Yesus Kristus. Paulus yakin, paulus beriman dan percaya bahwa Allah tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus, Dia akan selalu memegang erat tangan kita.
Baik ketika kita merasa lemah dan tak berdaya, ketika kita merasa kesepian, merasa tak ada yang perduli dengan kita, bahkan ketika orang-orang lain meninggalkan kita, keluarga kita, orang tua kita. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita.
Bahkan Paulus melanjutkan perkataannya "Baik maut maupun hidup, baik malaikat2, maupun pemerintah2, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, ataupun makhluk2 lain Tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Seperti sebuah lirik lagu mengatakan, dengan judul "tak satupun"
Apa yang dapat memisahkan ku, dari kasih-Mu Tuhan, sahabatku
Kelaparankah? Ketelanjangankah? Tak satupun, tak satupun
Tiada satupun seperti kau, Yesus
Kau sahabat yang sejati
Dalam bahaya Kau menggendongku
Engkau Yesus, sahabatku
Dengan demikian Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Berdasarkan Roma 8:38-39 membawa kita pada pemahaman yang mendalam tentang kasih Allah yang tak tergoyahkan bagi kita. Tidak ada apa pun dalam hidup atau mati, tidak ada makhluk surgawi atau duniawi, tidak ada kekuatan atau jarak yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Kebenaran yang mengubah hidup ini seharusnya mengisi kita dengan harapan, keyakinan, dan rasa syukur.
Saat kita menginternalisasi kasih Tuhan yang tak tergoyahkan, kita didorong untuk menjalani kehidupan dengan iman dan keberanian. Kita dapat menghadapi tantangan dengan keyakinan bahwa kasih Allah akan menopang kita. Kita dapat menahan godaan dan serangan musuh, mengetahui bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Kita juga dapat menyampaikan kasih itu kepada orang lain dengan membagikan pesan Injil dan menunjukkan kasih Allah dalam tindakan dan perkataan kita.
Kiranya kita hidup setiap hari dengan menyadari kasih Tuhan yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Kiranya kasih itu menguatkan kita, menghibur kita, dan memampukan kita menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan dalam segala keadaan.
Amin.
Terima kasih untuk kasih-Mu, Tuhan
Kasih-Mu yang melebihi penderitaan kami
Bahkan melebihi setiap pergumulan kami yang begitu berat
Tak satupun yang dapat memisahkan kami dari kasih-Mu. Kami bersyukur dapat mengenal Engkau, mengenal kasih-Mu yang begitu luar biasa dalam hidup kami. Tolong kami Bapa sebagai anak-anak-Mu, sebagai orang-orang yang telah mengenal dan menikmati Kasih-Mu untuk dapat membagikan dan menunjukkan kasih itu kepada keluarga kami, orang tua kami. Amin
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H