Contoh Model AR(1):Yt=+Yt1+tY_t = \alpha + \beta Y_{t-1} + \epsilon_t
di mana:
- YtY_t adalah nilai variabel pada waktu t,
- Yt1Y_{t-1} adalah nilai variabel pada waktu t-1,
- \alpha adalah konstanta,
- \beta adalah koefisien autoregressive,
- t\epsilon_t adalah error term (gangguan acak).
Model Moving Average (MA):
- Model ini mengasumsikan bahwa nilai variabel masa depan dipengaruhi oleh rata-rata tertimbang dari error atau gangguan yang terjadi di masa lalu.
Contoh Model MA(1):Yt=+t1+tY_t = \mu + \theta \epsilon_{t-1} + \epsilon_t
di mana:
- \mu adalah rata-rata dari data,
- \theta adalah koefisien model moving average,
- t\epsilon_t adalah error term pada waktu t.
Model Autoregressive Moving Average (ARMA):
- Model ini menggabungkan elemen autoregressive (AR) dan moving average (MA), yang berguna untuk menangani data yang lebih kompleks. Biasanya, model ini digunakan pada data yang stasioner (data yang memiliki rata-rata dan variansi yang tetap sepanjang waktu).
Contoh Model ARMA(1,1):Yt=+Yt1+t1+tY_t = \alpha + \beta Y_{t-1} + \theta \epsilon_{t-1} + \epsilon_t
di mana:
- \beta adalah koefisien AR,
- \theta adalah koefisien MA,
- t\epsilon_t adalah error term.
Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA):
- Model ini adalah pengembangan dari ARMA yang dapat digunakan untuk data yang tidak stasioner (misalnya data dengan tren). ARIMA mengintegrasikan langkah differencing untuk membuat data menjadi stasioner.
Contoh Model ARIMA(1,1,1):(11L)(1L)Yt=+(1+1L)t(1 - \phi_1 L) (1 - L) Y_t = \mu + (1 + \theta_1 L) \epsilon_t
di mana:
- 1\phi_1 adalah koefisien autoregressive,
- 1\theta_1 adalah koefisien moving average,
- LL adalah operator lag,
- \mu adalah rata-rata data.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!