Kadang aku tergoda untuk membeli mesin jahit yang lebih lengkap fungsinya. Tapi kalau aku beli, bagaimana dengan mesin jahit nenek? Pasti nanti akan jadi besi tua yang lama-lama rusak.
Toh aku tidak menjahit tiap hari, jadi aku merasa belum butuh. Dan bila aku memakai mesin jahit ini, nenekku mendapat aliran pahala jariyah, insyaa Allah.
Oya, ini adalah foto mesin jahit itu. Mesin jahit sederhana seperti yang dipakai abang-abang jahit keliling. Saat awal pandemi kemarin, aku menggunakan mesin jahit itu untuk menjahit masker dan APD buat yang membutuhkan.
Terima kasih mesin jahit, terima kasih nenekku tersayang, Al Fatihah dan doa terbaik untuk beliau.
Terima kasih juga buat anakku sayang, sudah mengirimkan foto mesin jahit, semoga kamu di sana sehat, bahagia dan baik-baik saja ya, Nak. Semoga lancar kuliahnya dan kita bisa bertemu kembali suatu saat nanti. Aamiin yaa Robbal'alaamiiin
Peluk mama dari jauh dan doa mama dalam setiap helaan nafas untukmu, anakku ...
Jakarta, 11 Juni 2022
Seliara (Artikel ke-145)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H