Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Senja Itu, Aku Kehilanganmu

4 Agustus 2021   12:29 Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:59 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana senja | Foto Seliara

(Video kenangan ada di akhir artikel)

Senja itu kuterima kabar tentang kepergianmu

Hatiku bergetar, ada gerimis menderas, tidak percaya kau akan pergi secepat itu

Kau pergi meninggalkan semua orang yang mencintai dan kau cintai

Kau pergi tinggalkanku yang hanya bisa menangis kehilanganmu

Kau adalah salah satu sahabat terbaik yang pernah hadir dalam hidupku

Teringat perkenalanku denganmu sekitar 5 tahun yang lalu

Saat anak-anak kita mulai masuk di sebuah sekolah negeri boarding di lembah Bambu Apus

Kau salah satu orang tua yang aktif dan selalu ringan tangan membantu siapapun yang membutuhkan

Tak terkecuali aku saat itu

Kau yang membuat semua yang rumit menjadi mudah dan sederhana

Kau yang selalu ceria dan mencairkan suasana

Setelah beberapa waktu perkenalan kita, baru kutahu ternyata kau adalah seorang Ibu Lurah

Ah, kukira guru-guru hanya bercanda saat memanggilmu Bu Lurah

Ternyata engkau memang seorang lurah beneran, wah aku tambah salut padamu

Sebagai seorang ibu merangkap Ibu Lurah (benar-benar kau yang menjadi Ibu Lurah dan bukan suamimu) kulihat kau sangat low profil 

Kau rangkul semuanya dengan sikap keibuan dan kasih sayangmu

Pantas kalau kau pun amat dicintai anak buahmu di kantor

Kau sangat perhatian pada mereka

Kau sering cerita kau banyak menghabiskan waktu di kantor dan di lapangan untuk mengurus semuanya

Waktu terus berjalan

Berbagai suka duka kita lalui bersama

Mengawal anak-anak kita melalui masa SMA yang agak 'menakjubkan' ini

Kita pun semakin akrab dan dekat

Ternyata kita punya hobi yang nyaris sama

Merawat bunga anggrek, menulis, memasak dan jalan-jalan

Pada akhirnya kau pun ikut komunitas bunga anggrek dan malah kau yang lebih aktif di sana

Kau rajin mengirimi aku bunga anggrek dan pupuk organik cair buatanmu sendiri

Kau pun cerita punya diary yang lengkap tentang anak-anakmu dan berbagai peristiwa penting

Kau bilang nanti bila sudah ada waktu, kau akan menuliskannya menjadi sebuah buku

Kau juga ingin diajari membuat video

Kita pun sudah berencana akan pergi bersama mengantar anak-anak ke Jogja, menengok anak-anak yang kuliah di Jepang dan banyak rencana lainnya

Ah, betapa manusia hanya bisa berencana dan Allah jua yang Maha Menentukan

Satu hal yang kuingat tentangmu adalah kau sangat cepat bila ada pengumpulan dana untuk yang membutuhkan

Kebetulan beberapa kali aku yang diberi amanah untuk menerima transferan sementara, sebelum akhirnya kita transfer ke yang berhak

Ada group whatapps kecil yang judulnya selalu berubah, tergantung siapa yang perlu menerima tanda tali kasih, beberapa berbelasungkawa karena Covid-19

Kau pun ada di group itu, namun tak pernah sedikit pun terbersit dalam hatiku bahwa suatu saat nama anandamu akan menjadi judul group itu, sebagai tanda sayang kami padamu

Kau hanya bilang, selagi masih hidup bersegeralah berbuat kebaikan, sekecil apapun itu, karena kita tidak tahu dari amal yang mana kita akan mendapatkan balasan dari perbuatan kita

Aku selalu mengingat kata-katamu itu, untuk bersegera melakukan kebaikan, selagi kita masih bisa

Jika saja ada sejuta kebaikan di dunia ini, kau adalah salah satunya

Kami semua mencintaimu, tapi Allah lebih menyayangimu

Selamat kembali ke haribaan-Nya, sahabatku tercinta

Semua kenangan indah tentang persahabatan kita akan selalu kuingat dan kukenang

Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya

Aamiiin

Jakarta, 4 Agustus 2021

Seliara

Sebuat catatan tentang seorang sahabat terbaik yang lebih dulu berpulang ke haribaan-Nya

Teriring doa semoga pandemi Covid-19 segera berlalu dari bumi pertiwi, sudah terlalu banyak jiwa yang berpulang dalam kesendirian, sudah terlalu banyak kesedihan karena kehilangan

Semoga sehat kembali bumi kami

Aamiiin yaa Robba'alaamiin 

Sebuah video untuk mengenangmu, Sahabatku


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun