Halo semuanya, kali ini saya akan berbagi resep macaroni schotel yang kaya gizi. Resep ini cocok sekali bagi saudara-saudara kita yang sedang isoman atau anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Menu pasta panggang klasik ini adalah salah satu 'menu aman' yang bisa disajikan di rumah atau sebagai hidangan hantaran untuk kerabat atau teman, terutama pada saat pandemi seperti sekarang ini.Â
Lebih dari cemilan viral, menu ini merupakan menu klasik yang disukai segala usia sejak dahulu kala hingga saat ini.Â
Terdiri dari pasta, daging, telor, susu dan aneka sayuran, menjadikan menu makaroni schotel kaya akan gizi. Untuk membuatnya semakin enak, kita bisa menambahkan sambal botolan.Â
Ada beragam resep macaroni schotel. Saya pun sudah melakukan banyak modifikasi dari resep aslinya, terutama dengan menambahkan aneka sayuran.Â
Dengan harapan, memakan satu cup macaroni schotel, sudah lengkap ada karbohidrat (macaroni), protein (daging, telor), sayuran/serat (wortel, bawang bombay, daun bawang) dan susu.Â
Saya suka membuat macaroni schotel dengan menambahkan sejenis saus bechamel di bagian atasnya. Saya suka dengan teksturnya yang creamy. Bila tanpa saus bechamel, sering ada tekstur keras di bagian atasnya dan saya tidak suka.Â
Menurut saya, pemberian lapisan saus bechamel akan membuat tampilan macaroni schotel makin cantik dan rasanya pun makin lezat.
Baiklah, kita langsung ke resep, ya!
Resep Macaroni Schotel
Bahan:
- 500 gram macaroni
- 250 gram daging giling
- 1 kaleng kornet sapi
- 2 wortel iris kotak kecil
- 2 bawang bombay iris kotak kecil
- 5 tangkai daun bawang iris halus
- 500 susu UHT plain
- 4 butir telor
- 1 sdt lada halus
- 3 siung bawang putih, dihaluskan
- Garam secukupnya
Bahan saus bechamel:
- 750 ml susu UHT plain
- 500 ml air
- 100 gram tepung maizena
- 100 gram keju cheddar parut
- 3 sdm margarin
- 2 sacet skm putihÂ
Note: Bila ingin membuat saus bechamel lebih kental atau encer, jumlah tepung maizena tinggal menyesuaikan sesuai selera masing-masing
Bahan taburan:
Keju cheddar parutÂ
Cara membuat:
Pertama, didihkan air, masukkan macaroni, masukkan garam dan 2 sdm minyal goreng. Masak macaroni sampai matang, tiriskan.
Kedua, siapkan wajan, tuang 5 sdm minyak goreng. Masukkan bawang bombay cincang dan bawang puih, tumis sampai harum dan matang.
Lalu masukkan daging cincang dan biarkan sampai berubah warna. Kemudian masukkan wortel, aduk hingga agak empuk. Masukkan kornet dan daun bawang, aduk hingga merata. Masukkan lada dan garam secukupnya.
Ketiga, masukkan macaroni yang sudah ditiriskan, aduk rata. Masukkan telor dan susu cair sambil terus diaduk rata. Lakukan tes rasa.
Empat, bila sudah pas rasanya, tuang dalam cup-cup kecil atau loyang tahan panas, kira-kira setinggi 3/4 dari cetakan. Sisihkan, kemudian kita akan membuat saus bechamel.
Cara membuat saus bechamel:Â
Campur susu UHT, susu kental manis, air dan tepung maizena. Aduk hingga mendidih. Masukkan keju parut dan margarin, aduk hingga rata. Bila sudah meletup-letup, matikan api.
Penyelesaian:
- Tuangkan saus bechamel saat masih panas di atas adonan macaroni, ratakan.Â
- Taburi atasnya dengan keju cheddar parut.
- Masukkan macaroni ke dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Oven dengan suhu 220 derajat Celcius menggunakan api atas dan bawah.
- Bila sudah tercium bau harum dan warna berubah menjadi kuning keemasan, pertanda macaroni schotel sudah matang.
- Keluarkan dari oven dan siap dihidangkan.Â
Macaroni schotel ini rasanya sangat enak, creamy, lembut dan membuat nagih di setiap suapannya.Â
Hidangan ini sangat cocok dimakan bersama keluarga di rumah atau sebagai hantaran buat kerabat, teman atau tetangga yang sedang isoman. Insyaa Allah kaya gizi dan banyak yang menyukainya.
Baiklah, demikian resep macaroni schotel dari saya.
Semoga bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.
Note: Bagi Pembaca yang ingin mengetahui resep saya lainnya, silakan klik "Seliara cooking with love". Semoga bermanfaat dan terima kasih
Jakarta, 22 Juli 2021
Seliara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI