Teruslah berbuat baik, karena sebuah kebaikan akan berbuah kebaikan. Dalam hidup berlaku hukum tabur tuai. Siapa menabur, dia akan menuai. Siapa menanam, dia akan memetik. Tanam yang baik-baik, maka kebaikan juga yang akan dipetik.
Kisah viral seorang anak usia 6 tahun yang menolong mencarikan jalan ambulans sempat viral di media beberapa hari belakangan ini.
Saat itu, Muhammad Adrian -nama anak tersebut- sedang membantu ibunya berjualan tisu di simpang Jalan Kiaracondong-Soekarno Hatta, Kota Bandung.
Saat itu kondisi jalan lumayan macet. Tiba-tiba terdengar sirine ambulans yang terjebak di kemacetan. Mengetahui hal tersebut, Adrian segera minta ijin sang ibu untuk diperbolehkan membantu mencarikan jalan bagi ambulans yang tengah membawa pasien gawat darurat tersebut.
Saat diwawancara sebuah stasiun TV, Adrian mengaku sudah sering membantu ambulans mencari jalan di tengah kemacetan. Dia merasa khawatir bila ambulans itu membawa pasien yang butuh pertolongan segera, karena itu hatinya tergerak untuk menolongnya.
Selain kasus di atas, mungkin kita juga pernah mengalami, saat di jalan ada orang yang bertanya sebuah alamat. Bila kita tahu alamat yang dimaksud, tentu dengan senang hati kita akan menolongnya.
Atau, misal bila ada teman kita yang mendapat musibah dan ada penggalangan donasi untuk membantu teman tersebut, maka banyak orang akan serta merta berpartisipasi membantunya.
Mengapa kita suka menolong orang lain?
Melansir dari cnnindonesia.com, psikolog Ratih Ibrahim mengatakan bahwa sebenarnya benih kebaikan sudah ada sejak seseorang masih di dalam rahim, kemudian lahir dan tumbuh dididik oleh orang tua untuk selalu berbuat baik.
"Jadi yang namanya benih kebaikan itu adalah nilai-nilai luhur yang ditanamkan pada diri seseorang sejak ia masih kecil,” kata Ratih Ibrahim.
Namun, tidak semua orang dapat menumbuhkan benih kebaikan tersebut hingga dewasa. Kuncinya adalah pemupukan. Benih kebaikan tak akan tumbuh dengan sendirinya. Ia perlu dibiasakan, dirawat dan dijaga untuk bisa terus tumbuh dan berkembang secara proporsional.
Manfaat Menolong Orang Lain
Berikut ini adalah manfaat menolong orang lain:
1. Menjadi lebih sehat
Seperti perasaan kita saat menerima kebaikan dari seseorang, kita akan bersyukur dan merasa tidak sendiri. Minimal kita akan berterima kasih dan mendoakan kebaikan bagi orang tersebut. Doa adalah sebuah aura positif yang mempunyai kekuatan dahsyat.
Selain itu, saat menolong orang lain, secara tidak langsung kita juga membangun relasi. Manusia adalah makhluk sosial, saat ia terhubung dengan manusia lain dan menjalin hubungan yang sehat, maka kondisi jiwanya pun menjadi sehat. Membantu sesama bisa memunculkan rasa keterhubungan itu.
Menurut seorang peneliti di Harvard, orang bahkan cenderung lebih memprioritaskan hadiah untuk orang lain ketimbang untuk dirinya sendiri. Alasannya karena memberi hadiah yang bagus untuk orang lain membuat dirinya senang, rasa bahagia yang muncul lebih tinggi.
2. Merasa lebih bahagia
Saat menolong orang lain kita memberikan empati, menganggap orang lain juga penting untuk diperhatikan. Dan saat orang tersebut bahagia, kita juga merasakan kebahagiaan.
3. Memperkuat jati diri
Ilustrasi menolong bisa memperkuat jati diri. Sumber: Gambar oleh Anastasia Gepp dari Pixabay
Saat menolong orang lain, jati diri menjadi semakin kuat. Ini selaras dengan menguatnya kepercayaan diri. Tentunya, cara pandang terhadap diri sendiri pun lebih positif. Orang yang berkapasitas mengulurkan tangan untuk sesama ini justru bisa semakin mengenal dirinya sendiri.
4. Merasa memiliki tujuan hidup
5. Sebuah kebaikan akan berbuah kebaikan
Seperti Adrian dalam kisah di atas, yang akhirnya mendapat hadiah mobil-mobilan dan beasiswa pendidikan karena kebaikannya membukakan jalan mobil ambulans di tengah kemacetan.
Meski hal itu tak pernah terlintas dalam pikiran Adrian kecil saat ia melakukannya. Ia tak berharap apa-apa, hanya sebuah keinginan untuk menolong.
Jangan lelah berbuat baik, karena sebuah kebaikan akan berbuah kebaikan pula. Dalam hidup berlaku hukum tabur tuai. Siapa menabur, dia akan menuai. Siapa menanam, dia akan memetik. Tanam yang baik-baik, maka kebaikan juga yang akan dipetik.
***
Demikian manfaat yang akan didapat ketika kita gemar menolong orang lain. Tentu dengan catatan, memberi pertolongan dengan proporsional, sesuai dengan kesanggupan kita dan dilakukan dengan ikhlas, nothing to lose, tanpa mengharap balasan apa-apa.
Oya satu lagi, jangan juga kita terlalu asyik menolong orang lain hingga melupakan urusan dan tanggung jawab kita sendiri.
Gemar menolong adalah salah satu nilai luhur dari Pancasila
Tindakan gemar menolong orang lain dengan ikhlas merupakan salah satu nilai luhur yang tercantum dalam Pancasila, yaitu sila ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Makna sila kedua tersebut berarti bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai harkat dan martabat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama. Kita adalah bangsa yang satu, dengan beragam kekayaan adat budaya, keindahan alam, kelezatan kuliner dan lain sebagainya. Berbeda-beda tetapi satu jua.
Pancasila adalah sebuah kumpulan nilai-nilai luhur yang hidup di alam Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Menjadi tugas semua anak bangsa untuk menjaga supaya nilai-nilai luhur itu tetap lestari.
Salah satunya dengan hal yang sederhana, gemar berbuat baik dan membantu sesama.
Selamat Hari Lahir Pancasila! Damai Indonesia!
Jakarta, 1 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H