Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Inilah Doa Puasa yang Paling Diingat di Masa Kecil Dulu

28 April 2021   20:54 Diperbarui: 28 April 2021   21:32 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh MUHAMMED BAHCECK dari Pixabay

1. Kedudukan niat sangat penting

Setiap amal harus dilandasi niat yang benar dan ikhlas agar amal diterima. Seorang hamba melakukan suatu perbuatan dengan 3 hal, yaitu hati, lisan, dan anggota badan. Niat adalah salah satu dari tiga hal tersebut. Karena itu, tidak berlebihan jika Imam Ahmad dan Imam Syafii mengatakan bahwa hadis ini mencakup sepertiga ilmu.

Bahkan banyak ulama yang mengatakan bahwa hadis ini merupakan sepertiga bagian dari Islam. Perbuatan baik harus disertai niat baik supaya bisa tercatat sebagai amal salih.

2. Niat bisa mempengaruhi status hukum atau amal seseorang

Misalnya seseorang yang berpuasa hari Senin dan Kamis, bisa jadi itu adalah puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, puasa Daud atau puasa sunnah lainnya. Tergantung niat orang tersebut.

Dengan niat yang benar, suatu perbuatan yang tampaknya biasa akan bernilai ibadah dan mendapatkan pahala, seperti belajar, makan, tidur dan lain-lain, bila diniatkan ibadah kepada Allah, maka perbuatan tersebut akan bernilai ibadah dan mendapatkan berkah.

3. Niat harus ikhlas

Supaya mendapat ridho Allah, maka niat harus ikhlas. Bila beramal hanya untuk mendapatkan pujian dan ketenaran, maka amalnya akan sia-sia. Demikian juga bila bekerja niatnya semata-mata hanya untuk mencari uang, maka hanya akan mendapatkan uang. Sebaiknya bekerja diniatkan karena ibadah, maka kelelahan dalam bekerja akan bernilai ibadah dan uang yang dihasilkan insyaa Allah akan berkah. 

Bahkan seseorang yang berniat melakukan amal kebaikan jika niatnya murni dan ikhlas karena Allah, saat amal itu meski belum dikerjakan atau terhalang dalam mengerjakan, dia sudah memperoleh pahalanya. Misalnya orang yang berniat salat malam lalu tertidur atau orang yang berniat salat jamaah lalu begitu sampai masjid, salat jamaah sudah selesai. Orang tersebut tetap mendapatkan pahala sebagaimana orang yang telah mengerjakannya.

4. Niat bisa diperbaharui

Yang namanya manusia tidak luput dari kesalahan. Misal dalam melakukan suatu pekerjaan salah niatnya, di tengah dia sadar, maka dia bisa memperbarui niatnya itu. Misal seseorang belajar mencari ilmu dengan niat supaya dikenal sebagai orang yang  cerdas. Di tengah dia sadar, maka dia bisa memperbarui niatnya, belajar mencari ilmu dalam rangka ibadah kepada Allah dan ilmu yang diperoleh akan digunakan untuk kebaikan, maka orang tersebut akan mendapatkan apa yang dia niatkan yaitu keridhoan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun