Tangan keriputku memegang wajahnya yang tak lagi halus. Sekali lagi, dia bersuara "Mima... Perempuan itu pengkhianat, dia penuduh yang andal... Aku tidak pernah memaki Mima... Aku jujur dengan setiap rangkaian baitnya..."
Putraku... Putraku...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!