Anak ini, memang pembangkang yang hebat. Indung bapaknya lebih suka membungkam, tapi anaknya lebih suka membuka mulut selebar-lebarnya. Indung bapaknya lebih suka tangan-tangan kecil ini terikat, tapi anaknya lebih suka tangan-tangan kecil ini terangkat hingga langit ke tujuh.
Pilihan itu akhirnya muncul juga di otak kami, mengupas seluruh kulit-kulit yang terlihat suci itu untuk kemudian menampilkan kulit-kulit yang amat busuk, bau, kotor dan penuh kerakusan. Kelak jika itu terjadi, semua pasang mata kuyakini akan mengeluarkan darah-darah kemurkaan. Kelak jika itu terjadi, wanita ini-Rita, dia mungkin akan ikut mati karena akan terjadi pemberontakan hebat di rumahnya. Tapi kuyakini dia tidak akan ketakutan, dia senang... Tangannya akhirnya terlepas dari borgol setan, dia bebas dari segala kemunafikan keluarga binatangnya.
Tertikamlah... Terjatuhlah... Terkuburlah... Wahai binatang-binatang....
Catatan Penulis
Memaknai 03 adalah cerita memaknai ketiga yang penulis tulis dibuku hariannya. Memaknai 01 & Memaknai 02 akan diunggah menyusul di lain hari. Akan ada juga cerita-cerita 'Memaknai' lainnya yang akan diunggah. Nantikan cerita-cerita absurd-nya hanya di akun ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI