Mohon tunggu...
selestin nisfu
selestin nisfu Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Epidemiologi Kesehatan

on learning process. love every little things to write in.

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

From Anak Rantau's Ramadan Memories With Love

23 Mei 2018   21:48 Diperbarui: 23 Mei 2018   22:23 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu pergi, membawa kehangatan rumah yang kutinggali untuk mencari dan menemukan rumah lain di takdir hidup perantauanku

Ramadhan adalah bagian terpenting bagiku untuk menyadari

Bahwa benar keluarga selalu bisa didapatkan dimana saja

Dan setidaknya dunia masih mampu bertahan lebih lama lagi, selama masih banyak kita menemukan orang baik dan mereka belum punah dari muka bumi

Aku dan Semarang, romantis puasa di kota seribu pintu

Kota perantauan, dimana orang -- orang bernasib sama saling menemukan

Berkumpul membangun kehangatan sahur bersama

Ada 14 pintu disana, di tempat aku menemukan kenyamanan dan menyebutnya keluarga

Suara langkah kaki turun naik tangga menuju dapur, menyapa "Sahur pake apa mbak?", "tok...tok..udah bangun belum? Sahur yuk"

Berkumpul di salah satu kamar, sambil nonton serial TV Ramadhan tentang sahur

Sampai adzan berkumandang dari mushola yang menempel tepat di sebelah rumah kami bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun