Dua pasang insan kian duduk di rumput hijau. Menikmati pemandangan yang kala nanti tak bisa mereka lihat bersama lagi.
Mereka bersandar di pohon besar, genggaman tangan mereka tak kunjung lepas.
"Kamu akan selalu bersama aku kan?" Ujar sang perempuan. Laki-laki di sebelahnya mengangguk sambil mengelus rambut sang pujaan hatinya dengan lembut.
"Aku tidak bisa berjanji, kamu sudah dengar apa yang baru saja di ucapkan dokter tadi" Balas nya dengan nada datar.
Perempuan itu terdiam menatap tangannya yang masih terikat dengan penjaga hatinya.
"Hari-hari ku jalani dengan harapan bahwa ada sebuah cara untuk kita terus bersama, namun hal itu tak kunjung ada hingga saat ini" Ucap laki-laki itu tersenyum kecil.
Perempuan itu menatap sendu sang kekasih.
"Ini semua tidak adil. Tolong berjanji dengan aku bahwa kamu akan selalu ada di sampingku!" Tegas perempuan itu.
"Aku tidak tau pasti..Namun aku janji aku akan selalu menjagamu, maupun itu dari sini atau dari atas sana."
Perempuan itu meneteskan air matanya secara perlahan, menggenggam lebih erat tangan penjaga hatinya.
"Andai aku tidak divonis dengan sakit yang ganas ini, andai kata aku sembuh, aku janji akan membawa mu pergi ke luar negeri suatu hari nanti." Ucap laki-laki itu.
"Apakah kamu berjanji? Ini bukanlah sekedar perkataan yang kau ucapkan begitu saja?" Perempuan itu bertanya.
"Ya, aku janji. Aku akan melakukan apapun untukmu."
Perempuan itu tersenyum mendengar kalimat yang keluar dari sang kekasih. Ia menyenderkan kepalanya di bahu lelaki itu dan menutup matanya.
"Tetap bersamaku ya? Aku mohon." Perempuan itu berbisik.
"Kita akan selalu bersama..Hingga maut pisahkan kita"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H