Mohon tunggu...
Seldatia SyifaniAlhafidzoh
Seldatia SyifaniAlhafidzoh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perikanan UNPAD 2017

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih Dekat dengan Pindang Ikan Mas Produksi Jati-Tarogong Garut

25 November 2020   21:30 Diperbarui: 25 November 2020   21:50 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Setiyorini et.al (2018) bahwa trend konsumsi masyarakat terhadap protein hewani non kolesterol sangat penting sehingga dengan perkembangan perekonomian dan tingkat pendidikan di masyarakat secara tidak langsung menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup termasuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Seiring dengan hal tersebut, maka merupakan ancaman dan sekaligus peluang bagi usaha pengolahan pindang, dimana ikan di pandang sebagai sumber protein non kolesterol yang baik dikonsumsi.

Pindang ikan mas merupakan salah satu produk yang sangat digemari oleh masyarakat. Segmentasi pasar pindang ikan mas ini dapat menggunakan berdasarkan tingkat pendapatan konsumen serta usia konsumen sehingga jangkauan segmentasinya sangat luas. Pindang ikan mas memiliki harga yang sangat terjangkau menjadikan jenis olahan ikan ini banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan terutama menengah ke bawah.

Produk pindang dapat ditemukan mulai dari pedagang sayur keliling, pasar tradisional hingga ke gerai retail modern sekelas Hypermarket. Merujuk pada hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok konsumen pindang meliputi beragam kalangan yang ada di masyarakat (Setiyorini et.al 2018)

Penjualan produk Ikan Mas yang diproduksi di Desa Jati ini rata-rata dilakukan pada keesokan hari setelah produksi dengan berkeliling mengedarkan ke rumah-rumah. Pengedaran ikan tersebut menggunakan badeng. Jangkauan produksi ikan pindang ikan mas hanya sampai 2 kecamatan yaitu Kecamatan Leles dan Kecamatan Kadungora. Harga ikan pindang yang djual mencapai 7-10 ribu per ekornya.

Produk pindang ikan mas yang dibuat oleh masyarakat Desa Jati kurang ditangani dengan baik, terutama pengemasan yang seadanya, sehingga ikan hanya dapat bertahan kurang lebih 1-2 hari saja. Pengemasan yang digunakan adalah dengan dibungkus kertas koran kemudian disusun di dalam badeng dan berkeliling dengan menggunakan pikulan. Hal ini disebabkan keterbatasan modal dan target pasar yang rendah karena terlalu banyak pesaing yang lebih ketat.

Terdapat beberapa yang dapat diperbaiki diantaranya dalam pengemasan dapat menggunakan kemasan vakum karena saat ini terdapat banyak alat vakum yang murah namun kualitasnya cukup baik agar dapat meningkatkan ketahanan mutu dan masa simpan produk. Kemudian target pasar diperluas ke beberapa kecamatan lain yang ada di Kabupaten Garut agar semakin luas target pasar dan bertambahnya keuntungan yang didapatkan.

 

Referensi :

Margono, T., D. Suryati dan S.Hartinah. 2000. Ikan Pindang Air Garam. Kantor Deputi Menegrisstek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan Teknologi. Jakarta. Hal 1-5.

Artika, I. B. E dan Marini, I. A. K. 2016. Analisis niai tambah (value added) buah pisang menjadi kripik pisang di Kelurahan Babakan Kota Mataram (studi kasus : pada industri rumah tangga kripik pisang cakra). Ganec Swara, Vol. 10 No.1.

Setiyorini, E. S., Noorachmat, B. P., & Syamsun, M. (2018). STRATEGI pemasaran produk olahan hasil perikanan pada UMKM Cindy Group. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 13(1), 19-28.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun