Mohon tunggu...
Selaya Anastasya
Selaya Anastasya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Universitas Diponegoro

Belajar dari yang tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa Undip dan Pelita Grika Kampanyekan Pengelolaan Sampah Secara Digital

11 Agustus 2021   17:57 Diperbarui: 18 Januari 2025   13:19 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk keranjang anyaman dari kertas koran. Foto: Dok. Pribadi

                                                                                                           

Bogor (11/08) -- Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sejak kasus pertama muncul hingga kini, peningkatan kasus yang signifikan memaksa masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan pola hidup baru. Salah satu perubahan mencolok adalah peningkatan penggunaan media digital sebagai sarana interaksi dan edukasi, terutama saat pembatasan mobilitas diberlakukan.

Perubahan ini juga mendorong banyak komunitas untuk beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti yang dilakukan oleh Komunitas Pelita Grika. Komunitas ini berfokus pada edukasi pengelolaan sampah di kawasan perumahan Griya Katulampa, Bogor, dengan mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui pengolahan sampah.

Profil Komunitas Pelita Grika

Pelita Grika adalah komunitas yang fokus pada pengelolaan sampah, baik organik maupun anorganik, yang berlokasi di kawasan Griya Katulampa, Bogor. Didirikan pada awal Juni 2021, komunitas ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan warga dalam memilah dan mengolah sampah rumah tangga. Pelita Grika mendorong warga untuk tidak hanya membuang sampah begitu saja, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai, seperti Ecobrick, anyaman koran, pembungkus kopi, hingga rak buku.

Selain sampah anorganik, Pelita Grika juga mengelola sampah organik dengan mengubahnya menjadi kompos yang dapat digunakan untuk pertanian atau kebun. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada solusi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi alternatif bagi masyarakat sekitar.

Dengan visi untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, Pelita Grika berkomitmen menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi warga, sekaligus memperkenalkan cara-cara baru dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab.

Misi Pelita Grika: Edukasi dan Pemberdayaan

Pelita Grika memberikan pelatihan kepada warga Griya Katulampa untuk mengolah sampah menjadi produk bernilai, seperti Ecobrick, anyaman koran, pembungkus kopi, dan rak buku. Selain menciptakan nilai ekonomi, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya memilah sampah demi keberlanjutan lingkungan.

Monika Sessita, Co-Founder Pelita Grika, menjelaskan bahwa meskipun banyak masyarakat yang tertarik membeli produk kerajinan mereka, fokus utama komunitas ini tetap pada edukasi dan peningkatan kesadaran. "Kami ingin warga RW 10 Griya Katulampa tidak hanya melihat manfaat ekonomi, tetapi juga memahami pentingnya memilah sampah sebagai tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan," ujarnya.

Produk keranjang anyaman dari kertas koran. Foto: Dok. Pribadi
Produk keranjang anyaman dari kertas koran. Foto: Dok. Pribadi

Produk tas anyaman dari bungkus kopi bekas. Foto: Dok. pribadi
Produk tas anyaman dari bungkus kopi bekas. Foto: Dok. pribadi

Transformasi Kampanye di Era Digital

Sebelum pandemi, Pelita Grika menjalankan kampanye dan pelatihan secara langsung dengan mendatangi warga. Namun, pembatasan sosial akibat pandemi membuat metode tersebut tidak memungkinkan. Untuk tetap menjalankan misi edukasi, mereka memanfaatkan Instagram sebagai media utama untuk kampanye digital.

Pelita Grika meluncurkan kampanye #PilahSampahPeduliSesama, yang bertujuan mendorong masyarakat luas, tidak hanya warga Griya Katulampa, untuk memilah dan mengolah sampah rumah tangga menjadi kreasi yang bermanfaat. Kampanye ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sehat yang mendukung kehidupan sosial dan ekosistem yang lebih baik.

Kampanye Digital di akun media instagram Pelita Grika. Foto: Instagram @Pelitagrika_Official
Kampanye Digital di akun media instagram Pelita Grika. Foto: Instagram @Pelitagrika_Official

Dukungan Mahasiswa UNDIP dalam Kampanye Digital

Sebagai bagian dari kegiatan KKN Universitas Diponegoro, Selaya Anastasya, mahasiswa Ilmu Komunikasi, turut membantu Pelita Grika dalam menyusun strategi kampanye digital. Selaya memberikan edukasi kepada komunitas tentang cara efektif memanfaatkan Instagram untuk menarik perhatian audiens, seperti melalui unggahan visual yang menarik, penggunaan tagar yang relevan, dan konten edukasi interaktif. 

Selain itu, Selaya juga memberikan pelatihan tentang cara memanfaatkan berbagai fitur Instagram, seperti Stories, Live, dan Reels, yang dapat digunakan untuk memperluas jangkauan kampanye digital. Fitur-fitur ini memungkinkan Pelita Grika untuk berinteraksi lebih langsung dengan audiens mereka, memperkenalkan konten edukasi secara lebih menarik dan interaktif. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja platform Instagram, Selaya berharap Pelita Grika dapat memaksimalkan potensi media digital mereka untuk menjangkau lebih banyak orang. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan mengenai pengelolaan sampah dan keberlanjutan lingkungan dapat tersebar lebih luas, tidak hanya di kalangan warga Griya Katulampa, tetapi juga di masyarakat secara umum.

Menginspirasi Melalui Digital Marketing

Dengan bimbingan Selaya, Pelita Grika kini semakin percaya diri dalam menjalankan kampanye digital. Meski pandemi membawa tantangan besar, komunitas ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan kesadaran dan menciptakan perubahan.

Kampanye #PilahSampahPeduliSesama bukan hanya tentang pengelolaan sampah, tetapi juga tentang membangun gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan. Harapannya, inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak komunitas di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan pesan-pesan positif bagi masyarakat.

Penulis: Selaya Anastasya

Pembimbing KKN: Ariska Nurfajar Rini, S.E., M.Sc.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun