Peristiwa itu terjadi hanya beberapa jam setelah pihak berwenang mengidentifikasinya sebagai salah satu tersangka yang diduga sebagai oknum yang menyewa mobil Polo yang ditinggalkan di tempat kejadian serangan itu.
Salah satu saudaranya, Ibrahim Abdeslam, dilaporkan merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri dari tujuh serangan terkoordinasi menargetkan enam lokasi di ibu kota Perancis. Sementara, saudara Abdeslam lainnya yang tidak diungkapkan namanya dilaporkan ditangkap di Belgia dan sempat diinterogiasi oleh polisi sebelum dibebaskan.
Salah Abdeslam adalah pemuda kelahiran Brussels. Abdeslam digambarkan sebagai pria dengan tinggi 175 cm dan memiliki mata coklat.
Polisi merilis fotonya dan memperingatkan masyarakat bahwa dia tersangka yang berbahaya, dan menyatakan bahwa "jangan menangkapnya sendiri." Terdapat sejumlah laporan bahwa dia mungkin telah melarikan diri ke Spanyol.
Dilaporkan The Washington Post, polisi mengidentifikasi Bilal Hadfi, sebagai salah satu penyerang yang tinggal di Belgia seperti yang Salah dan Ibrahim Abdeslam.
Â
3. Pascatragedi Paris, Jet Tempur Prancis Balas Dendam ke Suriah
Â
Sasaran pengeboman adalah pusat komando, pusat perekrutan, tempat penyimpanan amunisi, dan tempat pelatihan ISIS. Hal itu dikonfirmasi oleh Mickael Soria, penasihat pers dari Kementerian Pertahanan Perancis.
Dikutip Kompas, ISIS mengklaim Raqqa sebagai pusat dari negara yang tengah dibentuknya. Serangan udara itu dilakukan dua hari setelah serangan diikuti pengeboman terjadi di Paris. ISIS dikabarkan bertanggung jawab terhadap serangkaian serangan tersebut.
Menanggapi serangkaian serangan oleh ISIS itu, Presiden Francois Hollande bahkan menyatakan perang terhadap ISIS.
Sebanyak 10 pesawat jet dari total 12 pesawat dikerahkan dalam serangan di Raqqa tersebut. Adapun 20 bom telah dijatuhkan, seperti dikatakan Soria yang juga menyatakan bahwa seluruh target telah dihancurkan.