Meskipun sering menyindir klub kebanggaan Jakarta, Persija, dan para pendukungnya, The Jakmania, Ahok mengaku tetap bangga mengenakan jersey Persija. Baginya, mengenakan seragam tim sepakbola ibukota itu merupakan suatu kebanggaan.
"Oh iya dong (bangga pakai jersey Persija). Kita harus tetap (bangga), kan Persija anak sendiri," kata Ahok seusai menonton pertandingan Final Piala Presiden antara Persib Bandung dengan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Ahok mengibaratkan, hubungan antara dirinya dan Persija persis seperti hubungan orangtua dan anaknya. Menurut dia, Persija Jakarta harus tetap dibesarkan dengan baik agar selevel—bahkanlebih baik—dibandingklub-klub sepakbola lainnya.
"Persija anak sendiri tetap harus kita dukung. Ini ‘kan kita tuan rumah, anak disentil atau dipukul pun dia tetap anak sendiri dan kita harus besarkan Persija," kata Ahok.
5. “Tahan Kartu Jakarta Pintar!”
Keriuhan partai final Piala Presiden 2015 sejatinya merupakan sukses bagi semua pihak, termasuk penyelenggaranya. Sayangnya, kesuksesan ini sedikit ternoda dengan ulah sekumpulan pendukung Persija yang membuat kerusuhan saat malam pertandingan.
Sebanyak 69 bocah yang bergabung sebagai pendukung The Jakmania ditangkap polisi di depan Ratu Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Mereka ditangkap karena melemparkan batu ke bus-bus yang digunakan polisi. Angka ini belum termasuk perusuh-perusuh lainnya yang kebanyakan masih berusia belia (baca: 5 Hal Menarik dari Kemenangan Persib).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa ia akan mendata anak-anak pendukung klub Persija, The Jakmania, yang membuat kerusuhan sehingga ditangkap Polda Metro Jaya, Minggu (18/10/2015) siang tadi. Selain itu, Ahok juga menegaskan bahwa dirinya akan mencabutKartu Jakarta Pintar (KJP) yang dimiliki oleh anak-anak tersebut.
"Kalau mereka anak sekolah, kami akan mulai memberikan sanksi, baik siswa sekolah negeri maupun sekolah swasta. Kalau dia gunakan KJP, kami akan tahan KJP-nya," kata Basuki di Mapolda Metro Jaya, Minggu.