Mohon tunggu...
Selasar.com
Selasar.com Mohon Tunggu... -

Selasar adalah Platform tanya jawab, tempat Anda memperluas jejaring pengetahuan. Selasar, tanya, tahu, terhubung.

Selanjutnya

Tutup

Bola

5 Tingkah Ahok Menjelang Final Piala Presiden

20 Oktober 2015   14:43 Diperbarui: 20 Oktober 2015   14:43 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piala Presiden tahun 2015 tidak hanya mencuatkan Persib Bandung sebagai juaranya. Nyatanya, final Piala Presiden juga menyajikan banyak cerita. Salah satunya ialah tingkah-tingkah Ahok.

Gubernur DKI satu ini memang seringkali memancing kontroversi. Karakternya yang kuat terasa nikmat dibicarakan dalam diskusi setiap saat. Baru-baru ini, Ahok kembali mencuri perhatian bahkan sebelum jalannya pertandingan. Apa sajakah tingkahnya?

 

1. Membentangkan Syal Persib

Kesuksesan Persib menembus final Piala Presiden dan penunjukan Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai tempat penyelenggaraan final mau tak mau membuat pendukung Persib, Bobotoh, ‘menyerbu’ Jakarta. Ahok tak mau ketinggalan dengan momentum ini.

Sambil menggunakan panser produksi PT. Pindad, Basuki menyapa Bobotoh. Kontan, kehadirannya mendapat sorakan gembira dari pendukung Persib tersebut. Para bobotoh pun membalas sapaan Basuki itu dengan menyanyikan yel, "Terima kasih... terima kasih... terima kasih Bapak Ahok."

Ahok ini bahkan sempat membentangkan syal Persib Bandung ketika menyapa Bobotoh. Kontan, hal ini menimbulkan tanda tanya, apakah ia merupakan pendukung Persib Bandung?

Gubernur DKI Jakarta membantah bahwa dirinya mendukung Persib Bandung ketika membantangkan syal klub sepak bola binaan Jajang Noerjaman tersebut. Ahok mengakui bahwa tindakannya hanya untuk menghormati Persib yang bertamu ke Jakarta. 

"Enggak dong. Saya dikasih (syal Persib) dan sebagai tuan rumah, saya harus menyambut orang datang begitu banyak," kata Basuki seusai menonton final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10/2015) malam sebagaimana dikutip dari Kompas.

 

2. Ahok: Jakarta Nimpuk Orang Doang

Tingkah Ahok
Tingkah Ahok
 

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengkritisi prestasi Persija dan kelakuan The Jakmania. Ahok mengungkapkan, Persija dengan suporternya, The Jakmania, seharusnya malu melihat prestasi yang diukir rivalnya, Persib Bandung. Ia meminta manajemen Persija untuk introspeksi dan memperbaiki segala kekurangan klub. 

Ahok ‘menyerang’ The Jakmania yang hanya bisa nimpuk orang. Kata Ahok, mereka seharusnya malu dengan tingkah mereka. Ahok juga mempertanyakan hal yang patut dibanggakan dari mereka?

"Saya bilang, mereka seharusnya malu. Lihat tuh Persib, mereka naik mobil sendiri saja (malah disikapi) iri. (Persija) Jakarta apa yang dibanggakan, nimpuk orang doang," kata Basuki di Mapolda Metro Jaya, Minggu (18/10/2015). 

Ouch!

 

3. Final Persib-Sriwijaya, Pakai Baju Persija

Tingkah Ahok
Tingkah Ahok
 

Tingkah Ahok tidak berhenti hanya saat menyambut Bobotoh sebelum final Piala Presiden diselenggarakan. Penampilan Gubernur DKI Jakarta tersebut pada malam final Piala Presiden 2015 juga terlihat mencolok dibanding pengunjung lainnya.

Saat final Piala Presiden diselenggarakan di SUGBK, Ahok tampil sangat mencolok. Di tengah lautan pendukung Persib Bandung yang menggunakanjersey berwarna biru, Ahok justru menggunakan seragam tim kebanggaan ibukota, Persija Jakarta.

Tingkah Ahok ini tentu mengundang pertanyaan. Salah seorang pengawal pribadi Ahok, Adit, mengungkapkan alasan orang nomor satu di Ibukota itu menggunakan jersey Persija. Ia juga menjelaskan perihal waktu pemberian jersey berwarna jingga tersebut.

"Bapak (Ahok) kan orang Jakarta, jadi pakai jersey Persija dong. Itu bajunya dikasih pas waktu Bapak masih jadi Wagub (DKI)," kata Adit, di kompleks SUGBK, Minggu (18/10/2015) malam.

 

4. Tetap Bangga dengan Persija

Tingkah Ahok
Tingkah Ahok
 

Meskipun sering menyindir klub kebanggaan Jakarta, Persija, dan para pendukungnya, The Jakmania, Ahok mengaku tetap bangga mengenakan jersey Persija. Baginya, mengenakan seragam tim sepakbola ibukota itu merupakan suatu kebanggaan.

"Oh iya dong (bangga pakai jersey Persija). Kita harus tetap (bangga), kan Persija anak sendiri," kata Ahok seusai menonton pertandingan Final Piala Presiden antara Persib Bandung dengan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Ahok mengibaratkan, hubungan antara dirinya dan Persija persis seperti hubungan orangtua dan anaknya. Menurut dia, Persija Jakarta harus tetap dibesarkan dengan baik agar selevel—bahkanlebih baik—dibandingklub-klub sepakbola lainnya.

 

"Persija anak sendiri tetap harus kita dukung. Ini ‘kan kita tuan rumah, anak disentil atau dipukul pun dia tetap anak sendiri dan kita harus besarkan Persija," kata Ahok.

 

5. “Tahan Kartu Jakarta Pintar!”

Tingkah Ahok
Tingkah Ahok
 

Keriuhan partai final Piala Presiden 2015 sejatinya merupakan sukses bagi semua pihak, termasuk penyelenggaranya. Sayangnya, kesuksesan ini sedikit ternoda dengan ulah sekumpulan pendukung Persija yang membuat kerusuhan saat malam pertandingan.

Sebanyak 69 bocah yang bergabung sebagai pendukung The Jakmania ditangkap polisi di depan Ratu Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Mereka ditangkap karena melemparkan batu ke bus-bus yang digunakan polisi. Angka ini belum termasuk perusuh-perusuh lainnya yang kebanyakan masih berusia belia (baca: 5 Hal Menarik dari Kemenangan Persib).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa ia akan mendata anak-anak pendukung klub Persija, The Jakmania, yang membuat kerusuhan sehingga ditangkap Polda Metro Jaya, Minggu (18/10/2015) siang tadi. Selain itu, Ahok juga menegaskan bahwa dirinya akan mencabutKartu Jakarta Pintar (KJP) yang dimiliki oleh anak-anak tersebut. 

"Kalau mereka anak sekolah, kami akan mulai memberikan sanksi, baik siswa sekolah negeri maupun sekolah swasta. Kalau dia gunakan KJP, kami akan tahan KJP-nya," kata Basuki di Mapolda Metro Jaya, Minggu.

Menurut dia, harus ada sanksi tegas untuk para perusuh itu. Katanya, selama ini anak-anak terlalu dimanjakan oleh orangtua. Akibatnya, anak-anak jadi kerap melanggar aturan yang ada.

"Anak manja memang seperti itu. Dulu anak saya tidak mau makan. Saya kurung sehari, dan akhirnya mau makan juga. Kalau tidak seperti itu, lama-lama anak-anak jadi kurang ajar," kataAhok, sapaan Basuki.

Sebagaimana orang nomor wahid di DKI, tingkah Ahok memang selalu (dan akan selalu) menjadi sorotan. Terlepas dari pro dan kontra terhadap karakternya, tingkah Pak Gubernur memang selalu menarik untuk disimak, apalagi mengingat masa baktinya akan berakhir pada 9 Desember 2015 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun