Mohon tunggu...
Selasar.com
Selasar.com Mohon Tunggu... -

Selasar adalah Platform tanya jawab, tempat Anda memperluas jejaring pengetahuan. Selasar, tanya, tahu, terhubung.

Selanjutnya

Tutup

Politik

5 Alasan Penolakan bagi Pengungsi Suriah-Irak

11 September 2015   21:59 Diperbarui: 11 September 2015   22:12 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Namun, negara ini sangat kecil. Kami tak memadai secara geografis maupun demografis," kata pemimpin sayap kanan itu. Menurutnya, membawa masuk pengungsi Arab juga akan mengganggu keseimbangan Israel yang didominasi orang Yahudi. Saat ini, sekitar seperlima dari 8.3 juta populasinya adalah orang Arab.

Hal ini merupakan tanggapannya terhadap seruan pemimpin partai oposisi utama Serikat Zionis, Isaac Herzog, meminta para pemimpin Israel untuk "menyerap pengungsi konflik Suriah", negara tetangga yang dianggap musuh oleh Israel.

Meskipun belum ada seruan internasional agar Israel membuka perbatasannya bagi pengungsi Suriah, Herzog berpendapat bahwa Netanyahu punya tugas moral untuk menerima mereka.

"Perdana Menteri orang Yahudi tidak akan menutup hati dan gerbangnya saat orang-orang, dengn membawa bayi, berlari menyelamatkan diri mereka dari penganiaya," imbuh Herzog.

Sementara itu, Uni Eropa memberlakukan kuota bagi negara-negara anggotanya untuk menanggulangi masalah banjir imigran belakangan ini. Bagi Rumania, kuota itu terlalu berat. Menurut Presiden Rumania, Klaus Iohannis, negaranya hanya mampu menampung 1.785 orang imigran. Padahal dalam rencana Uni Eropa, seharusnya Romania bisa menampung sampai 6.351 pengungsi.

"Kami bisa melakukan ini dengan tenang, bertanggung jawab, dan penuh simpati kepada negara dengan jumlah pengungsi yang besar (Suriah dan Irak). Tapi, saya tidak berpikir kuota wajib itu adalah solusinya," kata Iohannis, Senin (7/9), sebagaimana dikutip oleh Reuters.

Jumlah 1.785 imigran merupakan angka maksimal bagi negaranya, menurut sang presiden. Rumania, sebagaimana negara tetangganya, Bulgaria termasuk negara miskin di antara 28 negara anggota Uni Eropa lainnya.

Iohannis menambahkan, imigran tidak begitu saja bisa mendatangi Rumania. "Kami bukan bagian dari Schengen, zona bebas paspor Uni Eropa. Imigran harus memenuhi beberapa aturan jika mereka ingin masuk ke Rumania," tutur Iohannis menjelaskan.

Rumania tak sendiri dalam penolakan kuota yang diberlakukan Uni Eropa. Negara bagian timur Eropa lainnya pun melakukannya, termasuk Hungaria. Polisi sampai menggunakan semprotan merica untuk menghalau keriuhan pengungsi di sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun