Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lindungi Data Pribadi, Ini Tips Ampuh Cegah Kebocoran Data di Era Digital

7 Juli 2024   13:35 Diperbarui: 7 Juli 2024   13:36 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.unair)

Di era digital ini, hampir semua aspek kehidupan kita terhubung dengan internet. Mulai dari belanja online, media sosial, hingga layanan perbankan, semua dapat diakses hanya dengan beberapa klik. Namun, dengan kemudahan tersebut, muncul pula ancaman terhadap keamanan data pribadi.

Menurut laporan dari Data Protection Report, kasus kebocoran data meningkat sebesar 30% pada tahun 2023. Salah satu peristiwa yang mencuat adalah bobolnya Pusat Data Nasional Sementara, yang semakin menegaskan pentingnya menjaga data pribadi kita. Mari kita bahas cara-cara menjaga keamanan data pribadi di internet dan media sosial dengan lebih rinci.

Mengapa Keamanan Data Pribadi Penting?

Keamanan data pribadi menjadi isu krusial karena data tersebut dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang merugikan. Data yang bocor bisa digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk:

  • Pencurian identitas. Menggunakan data pribadi untuk membuka rekening bank, mengajukan kredit atau melakukan kejahatan lainnya.
  • Penipuan online. Menggunakan informasi pribadi untuk menipu teman atau keluarga Anda agar mentransfer uang.
  • Serangan phishing. Mengirim email atau pesan palsu untuk mencuri informasi lebih lanjut atau menanam malware.

Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi

1. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat dan Berbeda

Kata sandi adalah garis pertahanan pertama dalam menjaga akun online Anda. Berikut beberapa tips untuk membuat kata sandi yang kuat:

  • Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol.
  • Hindari menggunakan informasi pribadi seperti tanggal lahir atau nama.
  • Gunakan pengelola kata sandi untuk mengingat dan mengelola kata sandi yang kompleks.

2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan Anda untuk memverifikasi identitas Anda melalui perangkat lain. Misalnya, setelah memasukkan kata sandi, Anda mungkin perlu memasukkan kode yang dikirim ke ponsel Anda.

3. Perbarui Perangkat dan Aplikasi Secara Teratur

Perangkat lunak yang tidak diperbarui rentan terhadap serangan. Pastikan sistem operasi, aplikasi, dan perangkat Anda selalu diperbarui dengan versi terbaru.

4. Berhati-hati dalam Membagikan Informasi di Media Sosial

Media sosial bisa menjadi tambang emas bagi penjahat siber. Beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Jangan membagikan informasi pribadi yang sensitif seperti alamat rumah, nomor telepon, atau detail finansial.
  • Batasi siapa saja yang bisa melihat postingan Anda dengan mengatur privasi akun.
  • Hati-hati dengan permintaan pertemanan dari orang yang tidak Anda kenal.

5. Gunakan Jaringan Wi-Fi yang Aman

Menggunakan jaringan Wi-Fi publik bisa berisiko karena dapat dengan mudah disusupi. Jika terpaksa menggunakan Wi-Fi publik, pastikan untuk:

  • Menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi lalu lintas internet Anda.
  • Hindari mengakses atau memasukkan informasi sensitif seperti login bank.

6. Waspadai Phishing

Phishing adalah metode penipuan di mana penyerang mencoba mendapatkan informasi pribadi dengan menyamar sebagai entitas yang terpercaya. Beberapa tanda phishing yang harus diwaspadai:

  • Email atau pesan yang meminta informasi pribadi secara mendesak.
  • Tautan atau lampiran yang mencurigakan.
  • Alamat email pengirim yang terlihat aneh atau tidak biasa.

Ilustrasi (dok.telkomuniversity)
Ilustrasi (dok.telkomuniversity)

Kebocoran Data dan Dampaknya

Peristiwa kebocoran Pusat Data Nasional Sementara menjadi contoh nyata betapa seriusnya masalah ini. Data pribadi yang bocor dari pusat data ini dimanfaatkan untuk berbagai tindakan penipuan. Ada laporan tentang orang yang menerima telepon dari 'teman' yang meminta transfer uang, padahal itu adalah penipu yang menggunakan data bocor untuk menyamar.

Langkah-langkah Setelah Terjadi Kebocoran Data

Jika Anda merasa data pribadi Anda telah bocor, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Ubah kata sandi semua akun Anda.
  2. Aktifkan 2FA. Jika belum dilakukan, segera aktifkan autentikasi dua faktor.
  3. Laporkan phising atau kejadian lainnya tersebut ke pihak berwenang dan lembaga terkait.
  4. Pantau aktivitas akun Anda untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
  5. Jika diperlukan, Anda bisa membekukan kredit untuk mencegah pembukaan akun baru atas nama Anda.

Menjaga keamanan data pribadi di era digital bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Dengan langkah-langkah sederhana seperti menggunakan kata sandi yang kuat, dan mengaktifkan autentikasi dua faktor. Ada cara lain dengan Spoofing dan SSH Forwarding namun tetap berhati-hati dalam membagikan informasi di media sosial, kita bisa melindungi diri dari ancaman yang terus berkembang. 

Ingatlah bahwa pentingnya jaga data pribadi bukan hanya tentang melindungi informasi Anda, tetapi juga tentang menjaga identitas dan keamanan Anda di dunia digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun