Mari kita lihat bagaimana saham preferen digunakan dalam kehidupan nyata oleh para founder startup.
1. Facebook
Saat Facebook mulai mencari pendanaan, Mark Zuckerberg menawarkan saham preferen kepada investor awal. Ini memberikan investor kepastian atas pengembalian investasi mereka, sementara Zuckerberg tetap memegang kendali penuh atas arah perusahaan. Pada akhirnya, ini memungkinkan Facebook tumbuh dengan cepat tanpa kehilangan visi dan misi awalnya.
2. Airbnb
Airbnb, startup yang mengubah cara orang bepergian dan menginap, juga menggunakan saham preferen dalam struktur pendanaannya. Dengan memberikan saham preferen kepada investor awal, para pendiri Airbnb dapat menarik investasi besar yang memungkinkan mereka memperluas operasional global. Di sisi lain, mereka tetap dapat mempertahankan kontrol dan inovasi dalam perusahaan.
Keuntungan dan Kerugian Saham Preferen
Setiap pilihan dalam bisnis pasti memiliki keuntungan dan kerugian. Mari kita lihat beberapa keuntungan dan kerugian dari saham preferen.
Keuntungan:
- Dividen Tetap: Pemegang saham preferen biasanya menerima dividen tetap yang lebih tinggi daripada saham biasa.
- Prioritas Likuidasi: Dalam hal perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen mendapatkan prioritas atas aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa.
- Fleksibilitas Struktural: Saham preferen dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi dan kebutuhan perusahaan.
Kerugian:
- Tidak Ada Hak Suara: Pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam keputusan perusahaan, kecuali dalam situasi tertentu.
- Biaya Dividen: Kewajiban membayar dividen tetap bisa menjadi beban bagi perusahaan, terutama jika keuangan perusahaan sedang tidak stabil.
- Kompleksitas Hukum: Struktural saham preferen bisa menjadi kompleks dan memerlukan penanganan hukum yang cermat.
Bagaimana Memilih Saham Preferen yang Tepat
Memilih jenis saham preferen yang tepat bisa menjadi keputusan krusial bagi startup. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk:
- Kebutuhan Pendanaan: Pertimbangkan seberapa banyak dana yang Anda butuhkan dan bagaimana struktur saham preferen dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
- Visi dan Misi Perusahaan: Pastikan bahwa struktur saham preferen tidak menghalangi Anda dalam mencapai visi dan misi perusahaan.
- Kondisi Pasar: Analisis kondisi pasar dan pertimbangkan bagaimana saham preferen dapat menarik investor dalam situasi pasar saat ini.
- Konsultasi Hukum: Selalu konsultasikan dengan ahli hukum atau penasihat keuangan untuk memastikan bahwa struktur saham preferen sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.