Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memahami "Saham Preferen" Founder Startup

21 Juni 2024   10:50 Diperbarui: 21 Juni 2024   16:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | dok. pixabay

Jika Anda mendalami dunia startup, Anda mungkin sering mendengar istilah "saham preferen". Istilah ini bisa terdengar menakutkan bagi pendatang baru di dunia bisnis. Namun, memahami saham preferen sangat penting, terutama bagi para founder startup. 

Saham preferen atau preferred stock, adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa tertentu kepada pemegangnya dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen biasanya menerima dividen tetap yang dibayarkan sebelum dividen dibayarkan kepada pemegang saham biasa. 

Selain itu, dalam hal likuidasi perusahaan, pemegang saham preferen memiliki prioritas atas aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa.

Namun, saham preferen juga bisa datang dengan keterbatasan. Misalnya, pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam keputusan perusahaan, kecuali dalam situasi tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan penting bagi para pendiri startup.

Mengapa Saham Preferen Penting bagi Founder Startup?

1. Menjaga Kontrol Perusahaan

Sebagai seorang founder startup, Anda mungkin memiliki visi dan misi yang kuat untuk perusahaan Anda. Namun, saat Anda membutuhkan pendanaan, Anda mungkin harus melepaskan sebagian kontrol kepada investor. Dengan memberikan saham preferen kepada investor, Anda dapat menawarkan keuntungan finansial tanpa harus memberikan hak suara. Ini memungkinkan Anda tetap memegang kendali atas arah perusahaan.

2. Menarik Investor

Investor seringkali mencari keamanan dalam investasi mereka. Saham preferen menawarkan jaminan dividen dan prioritas dalam pembagian aset jika perusahaan dilikuidasi. Ini membuat saham preferen menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari keamanan tambahan di samping potensi pertumbuhan.

3. Fleksibilitas dalam Pendanaan

Saham preferen memberikan fleksibilitas dalam struktur pendanaan. Anda dapat menyesuaikan ketentuan saham preferen sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Misalnya, Anda dapat menentukan besaran dividen, hak konversi menjadi saham biasa, dan kondisi lain yang dapat disesuaikan dengan situasi keuangan perusahaan.

Bagaimana Founder Startup Menggunakan Saham Preferen?

Mari kita lihat bagaimana saham preferen digunakan dalam kehidupan nyata oleh para founder startup.

1. Facebook

Saat Facebook mulai mencari pendanaan, Mark Zuckerberg menawarkan saham preferen kepada investor awal. Ini memberikan investor kepastian atas pengembalian investasi mereka, sementara Zuckerberg tetap memegang kendali penuh atas arah perusahaan. Pada akhirnya, ini memungkinkan Facebook tumbuh dengan cepat tanpa kehilangan visi dan misi awalnya.

2. Airbnb

Airbnb, startup yang mengubah cara orang bepergian dan menginap, juga menggunakan saham preferen dalam struktur pendanaannya. Dengan memberikan saham preferen kepada investor awal, para pendiri Airbnb dapat menarik investasi besar yang memungkinkan mereka memperluas operasional global. Di sisi lain, mereka tetap dapat mempertahankan kontrol dan inovasi dalam perusahaan.

Ilustrasi | dok. pixabay
Ilustrasi | dok. pixabay

Keuntungan dan Kerugian Saham Preferen

Setiap pilihan dalam bisnis pasti memiliki keuntungan dan kerugian. Mari kita lihat beberapa keuntungan dan kerugian dari saham preferen.

Keuntungan:

  1. Dividen Tetap: Pemegang saham preferen biasanya menerima dividen tetap yang lebih tinggi daripada saham biasa.
  2. Prioritas Likuidasi: Dalam hal perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen mendapatkan prioritas atas aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa.
  3. Fleksibilitas Struktural: Saham preferen dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Kerugian:

  1. Tidak Ada Hak Suara: Pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam keputusan perusahaan, kecuali dalam situasi tertentu.
  2. Biaya Dividen: Kewajiban membayar dividen tetap bisa menjadi beban bagi perusahaan, terutama jika keuangan perusahaan sedang tidak stabil.
  3. Kompleksitas Hukum: Struktural saham preferen bisa menjadi kompleks dan memerlukan penanganan hukum yang cermat.

Bagaimana Memilih Saham Preferen yang Tepat

Memilih jenis saham preferen yang tepat bisa menjadi keputusan krusial bagi startup. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk:

  1. Kebutuhan Pendanaan: Pertimbangkan seberapa banyak dana yang Anda butuhkan dan bagaimana struktur saham preferen dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  2. Visi dan Misi Perusahaan: Pastikan bahwa struktur saham preferen tidak menghalangi Anda dalam mencapai visi dan misi perusahaan.
  3. Kondisi Pasar: Analisis kondisi pasar dan pertimbangkan bagaimana saham preferen dapat menarik investor dalam situasi pasar saat ini.
  4. Konsultasi Hukum: Selalu konsultasikan dengan ahli hukum atau penasihat keuangan untuk memastikan bahwa struktur saham preferen sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Saham preferen adalah alat yang kuat dalam dunia pendanaan startup. Bagi para founder, memahami dan memanfaatkan saham preferen dengan bijak dapat membantu menarik investor, menjaga kontrol perusahaan, dan menawarkan fleksibilitas dalam pendanaan. Namun, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati keuntungan dan kerugian yang datang dengan pilihan ini.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang saham preferen, para founder startup dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis dalam mengelola pendanaan dan pertumbuhan perusahaan mereka.

Jangan takut untuk mencari saran dari ahli dan terus belajar tentang pilihan-pilihan yang tersedia untuk memastikan kesuksesan jangka panjang bagi startup Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun