Gaya hidup modern membuat masyarakat kian mudah dengan teknologi digitalnya. Cepat mengatasi kelaparan dan dahaga dengan makanan cepat saji. Namun perlu diingat pula ada hal-hal yang berdampak kurang baik.
Seperti makanan cepat saji dan instan yang prosesnya dipercepat membuat kualitas makanan juga tak sama dengan makanan non cepat saji dan instan.
Menurut sumber banyak sekali dampak kurang baik yang ditimbulkan dari makanan cepat saji dan instan. Sebut saja seperti obesitas hingga peningkatan risiko diabetes.
Oleh karena memilih makanan di era dengan mobilitas tinggi ini perlu lebih cermat. Makanan cepat saji memang menyelesaikan kebutuhan kita sejenak. Lapar dan dahaga yang dirasa bisa ditemukan solusinya dengan makanan cepat saji dan instan ini.
Selain makanan cepat saji, polusi udara di jalanan juga perlu dicermati dari dampak padatnya pengguna jalan. Kepemilikan kendaraan jadi salah satu gaya hidup masyarakat. Memiliki kendaraan pribadi seolah-olah memiliki nilai gengsi tersendiri bagi sebagian orang.
Terlebih memiliki kendaraan baru cukup mudah. Program kendaraan murah hingga program cicilan menjadi daya tarik tersendiri.
Cukup dengan uang muka yang rendah atau bahkan tanpa uang muka. Tiap bulan mengangsur dengan menyisihkan dari pendapatan bulanan. Hal ini seakan menjadi gaya hidup masyarakat yang lumrah.
Dampaknya jalanan kian padat dengan kendaraan. Jumlah jalan pun terasa selalu kurang jika dibandingkan peningkatan kendaraan dari waktu ke waktu terus bertambah. Banyak kendaraan juga mengakitkan banyak polusi asap kendaraan.
Polusi bisa mengakibatkan dampak pada kesehatan. Kemacetan jalan bisa jadi membuat stress sebagian orang. Ingin ke lokasi tujuan lebih cepat, namun tak sesuai rencananya. Bertambahnya manusia pun juga berpengaruh pada gaya hidup yang berubah.
Di era ini memang tingkat mobilitas tinggi. Seiring dapat dengan mudah dan cepatnya masyarakat dalam berkomunikasi. Oleh karenanya gaya hidup sekarang seperti yang digambarkan di atas tadi, dijalani dengan lebih cepat prosesnya.