Mohon tunggu...
Selamet
Selamet Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Persiapan Awal Ramadan

15 Mei 2018   12:41 Diperbarui: 15 Mei 2018   13:42 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.harian88)

Persiapan menyambut awal Ramadhan secara maksimal sudah dimulai sejak dahulu. Banyak tradisi yang mengiringi hal ini. Saat saya di Pacitan beberapa hari yang lalu, semangat Persiapan Menyambut Ramadhan ini sudah terasa. Banyak Tradisi Persiapan Menyambut Ramadhan ini dari tradisi mengacu bada budaya, agama, keluarga hingga sosial. Berikut ulasannya...

Tradisi Ziarah Kubur/Makam menjelang Ramadhan

Menyambut Awal Ramadhan banyak sekali rekan yang mengunjungi makam atau kuburan. Ada apakah gerangan? Hal ini ternyata merupakan tradisi yang sudah lama mengakar di Indonesia. Tradisi Ziarah atau nyekar ke makam keluarga yang telah meninggal.

Berbagai Untaian kalimat doa pun terucap untuk mereka yang telah meninggal. Doa-doa ini ada yang teruntuk di satu makam ada pula yang melakukan di perempatan atau pojok jalan area makam. Terkadang peziarah yang tak tahu tempat atau makam yang akan diziarahi melakukan hal ini. Meringkas doa di perempatan atau pojokan jalan.

Ziarah Kubur (dok. pribadi)
Ziarah Kubur (dok. pribadi)
Bersihkan Makam

Selain melantunkan doa untuk yang telah meninggal, hal lain yang dilakukan di makam adalah membersihkannya. Memang mungkin sudah ada juru kunci, namun tak semua makam bisa diperhatikannya. Peziarah membawa Clurit/Sabit atau peralatan lain yang digunakan untuk membersihkan sekitar makam. Rumput yang menjalar hingga kotoran lainnya yang tak menyedapkan mata pun menjadi perhatian.

Tradisi Ziarah atau nyekar ke makam ini ternyata terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Seperti di wilayah Bali, menjelang Ramadhan pun ramai masyarakat yang melakukan ziarah atau nyekar ke makam keluarga atau leluhurnya. Di Jakarta pun, masyarakat memenuhi area makam/kuburan hingga membuat macet atau sulitnya keluar-masuk ke area makam menggunakan kendaraan.

Tradisi Megengan sambut Awal Ramadhan (dok.pinterest)
Tradisi Megengan sambut Awal Ramadhan (dok.pinterest)
Tradisi Budaya Persiapan Menyambut Ramadhan

Indonesia merupakan negeri dengan berbagai budaya tiap daerah. Keberagaman budaya ini tercermin dalam Bhinneka Tunggal Ika, yakni berbeda namun tetap satu jua. Tradisi budaya yang menarik menyambut Ramadhan adalah Punggahan. Nama Punggahan bisa jadi berbeda di setiap tempat. Saya yang di Malang, mendengarnya dari masyarakat nama Punggahan ini. Biasanya dilakukan pada malam pertama awal Ramadhan, jadi selepasnya langsung bisa melakukan Sholat Tarawih Berjama'ah

Punggahan adalah tradisi yang dilakukan malam awal Ramadhan. Biasanya waktu diantara maghrib sampai isya. Masyarakat membawa makanan yang di taruh di baki, nampan, leser atau pelepah pisang. Mereka berkumpul di satu tempat untuk melantunkan doa menyambut Ramadhan. Makanan yang dikumpulkan tadi selepas acara diambil oleh orang lain, jadi tiap orang tak akan mendapat yang mereka bawa sebelumnya.

Nama lain Punggahan ini sama seperti Megengan saat saya di Pacitan beberapa hari yang lalu. Namun saat di Pacitan, megengan ini diselenggarakan untuk kalangan terbatas keluarga. Dimana Paman di Pacitan mengundang keluarga besar dari mbah hingga cucu ke rumahnya untuk mengadakan doa bersama. Saat undangan melalui lisan, beliau menyebutnya sebagai acara megengan, tradisi menyambut Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun