Kota Apel, adalah nama yang disematkan pada kota Malang. Namun belakangan lebih tepat untuk disematkan pada kota Batu. Kota Batu dulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang.
Sebelum Batu menjadi kota otonom, Kabupaten Malang yang besar itu juga memiliki kota otonom lainnya yang berpisah, yakni kota Malang. Kota Malang merujuk wikipedia memulai pemerintahannya pada 1 Januari 2001.
Malang raya adalah istilah untuk menggambarkan ketiga daerah di Malang yakni Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Dahulu orang mengidentikan kota Malang sebagai kota Batu, namun belakangan lebih spesifik ke kota Batu.
Wisata di daerah ini saya coba rangkum yang pilihan untuk Keluarga. Selain itu juga budget untuk berwisata di 5 destinasi pilihan wisata di Malang ini bisa dikatan dengan harga hemat. Berikut ulasan singkatnya...
Pernah ke Malang? Tahu Air Terjun Coban Rondo? Pernah ke Air Terjun Coban Rondo? Ehm.. bagi Anda yang berkunjung ke wisata Malang atau Batu, rasanya tempat ini merupakan Air terjun yang cukup populer sebagai destinasi wisata untuk dikunjungi.
Letaknya pun bisa dibilang cukup strategis. Wilayahnya cukup besar dan sekarang cukup banyak perkembangan di sana sini. Meski sudah pernah sebelumnya berkali-kali, namun mengunjungi Air Terjun ini menjadi hal yang menarik. Saat ke wilayah wisata ini lagi cukup banyak perubahan.
Air Terjun ini memiliki sejarah dapat sebagai hal menarik untuk edukasi. Berikut ulasan Wisata di Air terjun Coban Rondo.
Selengkapnya klik disini: Menyingkap Cerita Legenda Air Terjun Coban Rondo
Selepas dari Air Terjun Coban Rondo dengan menyingkap keindahan dan legendanya, kita bisa lengsung menuju tempat wisata lainnya yang lumayan dekat. Saat Suasana semakin sore dari Air Terjun Coban Rondo, matahari mulai malu menampakkan diri.
Alhasil, langit kian berubah menjadi tak terang lagi. Saya bersama rekan, selepas dari Rabbit Field/Taman Kelinci diajak Pak Ali (pengelola Teman kelinci) ke Bukit/Kebun Wisata Stroberi.
Lokasi Bukit/Kebun Wisata Stroberi ini tak jauh dari Rabbit Field. Kita bisa berjalan menuju tempat ini, jalannya menanjak namun tak begitu jauh. Sesampainya kita akan menemui tulisan Bukit Wisata Strawberry namun ada juga Kebun Wisata Stroberi. Di dekat pintu masuk, ada loket untuk membayar harga masuk ke Bukit/Kebun Wisata Stroberi.
Harga kisaran Rp 15.000, kita sudah dapat Jus Strawberry. Pintu masuknya merupakan tempat strategis untuk berfoto. Beberapa rekan sebelum masuk atau hendak meninggalkan tempat ini, biasanya berfoto dulu di lokasi ini.
Selengkapnya klik disini: Petik Sendiri dan Dapat Jus di Kebun Stroberi
Selepas metik Stroberi, kita dapat melanjutkan ke wisata lainnya di dekatnya. Cukup naik ke atas bukit beberapa kilometer. Awalnya saya penasaran dengan Omah Kayu, letaknya di wilayah Pujon-Kabupaten Malang. Apakah seperti rumah dengan bahan bangunannya kayu? Atau semacam rumah yang jadi museum? Hal ini berawal dari obrolan dengan Mas Iwan, pengelola Daun Coklat Caf (wilayah wisata Coban Rondo). Setelah sampai di destinasi wisata ini, saya pun bisa mengerti apa yang dikatakan mas Iwan.
Perjalanan ke Omah kayu lumayan menanjak. Jalannya berkelok-kelok pula. Sebelumnya saya sudah memberikan gambaran menuju destinasi wisata Taman Kelinci (Rabbit Field) dan Kebun Wisata Strawberry, nah letak Omah Kayu bisa melewati tempat tersebut.
Hal ini karena jalan yang akan kita lalui ke Omah Kayu Malang juga melalui Rabbit Filed dan kebun Wisata Strawberry. Setelah berjuang melalui jalan ke Rabbit Field, kita bisa melanjutkan ke Omah Kayu dan Wisata Paralayang.
Bedanya, jika masuk wilayah Rabbit Field ke kanan; maka kita ambil jalan lurus yang merupakan jalan utama. Jalan terus mengikuti alur, kita akan menemui destinasi wisata lain seperti Goa Pinus (sisi kiri jalan) dan juga pintu masuk lain ke Kebun Wisata Strawberry (sisi kanan jalan).
Selengkapnya klik disini: Jelajah Destinasi Wisata Hutan di Omah Kayu Malang
Wana Wisata Dirgantara sebuah tempat wisata di wilayah Gunung Banyak. Lokasi yang menarik untuk melihat keindahan langit dan tatanan kota dan desa di wilayah Malang dan Batu. Saya berkesempatan menikmati keindahan di tempat ini. Lokasinya juga dekat dengan wisata yang sedang populer di Malang, yakni Omah Kayu, Taman Kelinci dan Kebun/Bukit Stoberi saat saya dan tim Malang Citizen menyusurinya.
Wana Wisata Dirgantara dikenal juga dengan sebutan Wisata Paralayang. Lokasinya masih di daerah administratif kabupaten Malang. Sayang menuju ke lokasi ini, jalan yang kurang nyaman menjadi hal yang harus dilalui.
Memasuki wilayah Wana Wisata Dirgantara kita dikenakan tiket di loket dan juga tiket parkir. Meski lokasinya berdekatan, untuk ke omah kayu harus membayar tiket lagi sedang untuk ke Wana Wisata Dirgantara tak perlu.
Ada salah satu spot menarik untuk melakukan foto, yakni lokasi yang terlihat ada sayap. Pengunjung viasanya berfoto di tempat ini sendiri dan jika difoto sayapnya terlihat di belakang. Selain itu lokasi di atas atau puncak menjadi spot yang utama untuk menikmati keindahan wilayah Malang/Batu ataupun suasana langitnya.
Selengkapnya klik disini: Melihat Keindahan Malang dan Batu dari Wana Wisata Dirgantara
Sudah tahu Coban Sisir? Saya bersama rekan Blogger Kompasiana Malang (Bolang) mengagendakan ke lokasi ini. Coban yang saya sendiri penasaran dengan namanya. Kenapa namanya Sisir? Apa banyak sisir disana? Atau ada mitos tertentu tentang nama Sisir?
Coban adalah istilah lain dari Air Terjun. Jadi jika ke wilayah Jawa Timur menemui kata Coban di destinasi wisata berarti itu adalah Air Terjun. Coban yang cukup dikenal di wilayah Malang adalah Coban Rondo. Hampir selalu orang yang ke Malang atau Batu cukup familiar dengan tempat wisata alami ini.
Coban Sisir adalah Coban yang berada di wilayah Taji-Jabung Kabupaten Malang. Coban di wilayah Taji-Jabung Kabupaten Malang cukup banyak. Ada sekitar 14 coban yang ada di daerah tersebut menurut Pak Supeno, warga pengelola yang saya temui saat mengunjungi destinasi wisata baru di Malang ini.
Coban Sisir menjadi tempat cocok untuk bermain air. Hal ini karena tinggi air terjunnya tak terlalu tinggi. Bahkan kata Bu Lilik yang sebelumnya pernah kesini dan menjadi inisiator ke destinasi wisata ini, berdiam di bawah coban sisir dengan punggung kita mengenai air terjunnya terasa seperti dipijat-pijat.
Coban Sisir, kenapa dimanakan demikian? Saat bertanya pada mbak Lilik, beliau menjelaskan kalau ketika difoto air terjunnya seperti sisir. Saya pun coba memotretnya apakah benar seperti hal itu. Memang banyak perspektif untuk hal ini. Namanya membuat penasaran, saat datang pun membuat kita yang suka air untuk bermain.
Selengkapnya klik disini: Coban Sisir, Air Terjun yang Mirip Sisir
Demikian 5 (Lima) Wisata Pilihan Keluarga dengan Harga Hemat di Malang. Semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekam yang berkunjung menikmati indahnya Malang Raya. Happy Travelling! [SH]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H