Tarian ini menggunakan hamper semua organ tubuh dari kepala hingga kaki. Gerakannya yang halus atau alus terkesan memailiki makna dalam. Gerakan halus juga membutuhkan energi yang stabil. Salut untuk anak-anak ini yang mampu menampilkan gerakan apik tari rantaya.
Jenis tari Rantaya ada yang tari rantaya putra dan putri serta diperjelas lagi dengan adanya jenis rantaya gagah dan halus atau alus. Manfaat tari rantaya ini bisa juga untuk kesehatan, karena hampri seluruh organ tubuh ikut dari gerakan kepala, tangan hingga tumit kaki.
Membangkitkan Tradisi Tari Tradisional
Tari Tradisional menjadi pertunjukkan yang jarak dilihat. Terlebih di era disebut zaman now ini. Budaya asing mulai masuk ke Indonesia. Menjadi sesuatu yang perlu filtrasi Empar Pilar Kebangsaan. Budaya asing masuk dengan perlahan. Melalui film, musik, tarian hingga banyak pusat studi budaya dikembangkan di instansi pendidikan di Indonesia.
Semangat mengembangkan tari tradisional menjadi sesuatu yang dibutuhkan di zaman now. Zaman dimana digital menjadi media yang tepat untuk mengambangkannya. Agar hal ini tak semakin tergerus akan budaya asing. Hal ini bisa saja dilihat di media negeri ini, sudah mulai banyak menampilkan tradisi asing.
Untuk optimalisasi pengembangan tari tradisional. Sanggar-sanggar tari hingga pusat budaya Indonesia perlu lebih ditingkatkan. Banyak acara yang menggunakan symbol tradisional dalam rangkaian kegiatannya. Ini tentu akan sangat emndukung terwujudkan masyarakat yang bisa menyukai budaya Indonesia. Hal ini seperti yang dilakukan dalam pembukaan Seminar Nasional pada rangkaian Pasar Raya Baznas kota Malang. Semoga semakin berkembang ke acara lainnya. Salam Tradisi, Semangat Indonesia! (SH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H