"Elo Ga 'khawatir dengan Professional yang punya bisnis lain di luar sana?" Mas Amru mengingatkan Aku.
"Hmmmm, maksud Elo gimana Boss?" Aku sedikit bingung dengan pertanyaannya.
"Bukan Parno siiiiiih. Tapi ini jaman digital. Coba deh Elo cari tahu dulu siapa Dia sebenarnya!" Mas Amru mengingatkanku.
"Gua udah searching sih, baik-baik aja" jawabku memberi alasan.
"Profil di sosmed aja belon cukuuuuup Entong. Kita hidup dijaman data berlimpah. Banyak orang yang mampu membuat profil di sosmednya menakjubkan. Karena merasa sudah cukup, Kita enggan untuk menelusuri lebih jauh. Saat orang itu diperlukan, eeeeeh malah kabur sekalian bawa data yang bisa dijual!!" Kata mas Amru dengan kalimat yang sangat menohok.
"Yaaa, Elo jangan Suudzon napa!" kataku mengingatkan.
"Justru karena Elo terlalu positif jadi Bablas!! Apalagi Si Eneng itu punya bisnis yang mirip dengan bisnis Kita. Apa ga'mungkin terjadi konflik kepentingan. Ga'mungkinlah Dia mendahulukan bisnis Kita dibanding Bisnis miliknya!!" Mas Amru semakin tajam dan mulai mendebat.
"Elo bener juga" jawabku pelan.
"Nah Analisa Gue bener kan!" sambar mas Amru seolah menang.
"Bukan itu maksud Gue" balasku untuk menenangkan suasana.
"Terus apa dong" cecar mas Amru.