Mas Firman suami mba Henny orangnya sangat pembersih dan ingin halamannya harus selalu kelihatan apik. Mas Firman merasa terganggu dengan sampah dedaunan kering dan buah nangka muda berguguran ke pekarangan depan rumah.Â
Alasannya adalah dedaunan kering tersebut membuat rumput indah bak lapangan golf itu terlihat kotor dan harus dibersihkan setiap hari. Kalau sudah kotor seperti itu, mas Firman hanya berani ngomel ke Istrinya sehingga membuat mba Henny stress dan tertekan.
Perseteruan itu memuncak ketika tukang kebun mba Henny tanpa ijin menebang pohon nangka yang masuk pekarangannya tersebut. Akibatnya keindahan pohon tersebut sirna, karena hanya memiliki dedauan disisi pekarangannya bu Diah, alias pohon yang tumbuh separoh.
Kalau kunjungan, Aku tidak bisa hanya datang ke Salah satu rumah. Terkadang kelihatan lucu dari perilaku mereka. Bayangkan kedua-duanya berlomba menawarkan makanan agar Aku mau ngegosip tentang kedua tetangga tersebut.
Dan bisa juga kedua-duanya jengkel karena Aku tidak berhasil diprovokasi oleh Mereka berdua. Tetapi bagiku  ada saja hal menarik dan pelajaran yang Kudapatkan dari setiap kunjungan kedua pelanggan tersebut.
Info yang Aku dapatkan dari Ibu Mirah, tetangga yang berbeda Blok menyatakan bahwa Mba' Diah dan Mba' Henny adalah tetangga yang sangat rukun.Â
Putra-putri merekapun bersekolah di sekolah yang sama dan Mereka juga menggunakan fasilitas Antar jemput sekolah yang sama. Perseteruan kedua orangtua Mereka juga berdampak kepada Anak-anak Mereka. Demikian Ibu Mirah menjelaskan kepadaku dalam satu kunjungan pelanggan.
Suatu hari Aku mengunjungi restoran salah satu kastamer bernama mas Malik. Selain pengusaha Restoran, mas Malik dikenal sebagai pengusaha Laundry kelas Premium. Kami ada janji bertemu untk membicarakan rencana ekspansi usaha Laundry miliknya di beberapa lokasi baru.
Aku masuk ke Restoran dan diberi tahu karyawan untuk menuju tempat yang sudah disediakan. Seperti biasa setelah memesan minum, Aku buka laptop untuk mempersiapkan bahan yang Aku sajikan ke Mas Malik.
Sekilas Aku mendengar cekikikan sepasang Anak Muda dan sepertinyanya mengenal salah satu suara itu. Aku coba mencoba mengingat-ingat pemilik suara sambil mengintip percakapan kedua Anak Muda itu.
Karena penasaran, Aku bangkit dari kursi mendekati ruang VIP tersebut dan mencari tahu Siapa sih Pemuda/I itu. Dan Aku bertemu pandang dengan yang Wanita, sedangkan yang Pria duduk dalam posisi membelakangiku.