1. Rustam terbukti gubernur gagal. Ia memimpin Babel tanpa konsep dan tujuan. Hasilnya jumlah orang miskin di Babel terus meningkat, dari 62 ribu menjadi 72 ribu dlm 1 tahun terakhir. Â Jumlah pengangguran pun sama, bertambah lebih banyak. Belum lagi harga sahang dan karet di Babel yg jauh di bawah harga rata-rata provinsi lain, sementara harga bahan pokok yang harus dibeli masyarakat cukup mahal. Setali tiga uang dengan Rustam, Irwansyah sbg walikota pangkalpinang juga orang gagal. Nyaris 4 tahun memimpin Kota Pangkalpinang, Irwansyah bukannya mensejahterakan masyarakat, tapi malah memperbanyak jumlah orang miskin di Pangkalpinang.
http://bangka.tribunnews.com/2016/07/21/jumlah-orang-miskin-di-babel-bertambah-ini-faktanya
http://m.radarbangka.co.id/berita/detail/pangkalpinang/30410/pengangguran-babel-meningkat-335.html
http://bangka.tribunnews.com/2016/12/21/2016-pertumbuhan-ekonomi-bangka-belitung-melemah
http://bangka.tribunnews.com/2016/07/25/masyarakat-miskin-di-pangkalpinang-meningkat
2. Rustam disinyalir terlibat kasus korupsi PDAM Kota Pangkalpinang. Saat masih menjadi anggota DPRD Babel, Rustam adalah ketua Pansus PDAM Pangkalpinang. Berdasarkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bangka Belitung, negara mengalami kerugian Milliaran rupiah terhadap proyek pengadaan PDAM Pangkalpinang, dimana Rustam saat itu menjabat sebagai ketua Pansus. Terlebih lagi dalam proses penyelidikan sbg saksi, Rustam selalu menghindar untuk tdk hadir di pengadilan. Ini semakin menguatkan tesis adanya keterlibatan Rustam dlm pusaran korupsi PDAM Pangkalpinang. Logikanya sederhana, jika Rustam memang tdk terlibat korupsi, mestinya mudah saja bagi Rustam datang ke pengadilan untuk memberikan keterangan yg sebenarnya.
http://bangka.tribunnews.com/2016/08/11/rustam-tak-hadir-saat-sidang-tipikor-pdam-pangkalpinang
http://m.antarababel.com/berita/18374/bpkp-selesaikan-audit-kerugian-negara-korupsi-pdam
3. Selama Rustam Effendi memimpin Provinsi Kep. Bangka Belitung, reformasi birokrasi tidak jalan, tata kelola pemerintahan provinsi berantakan. Sebagai Gubernur, Rustam terlihat sekali tak bisa mengelola birokrasi. Ini bisa dilihat dari sangat seringnya Surat Keputusan Gubernur Rustam digugat ke pengadilan (PTUN) oleh pejabat pemprov yg notabene anak buahnya sendiri. Tak hanya itu, Rustam pun pernah disomasi oleh oleh staffnya sendiri. Belum lagi penyelengaraan lelang jabatan yg berakhir kekisruhan. Semua ini membuktikan kompetensi Rustam dlm menggerakan birokrasi sangat lemah dan buruk. Akibatnya, arah pembangunan Babel 3 tahun terakhir tak punya tujuan, karena tidak ditopang oleh aparatur birokrasi yg kokoh.
https://belitongekspres.co.id/huzarni-resmi-gugat-rustam-ke-ptun/
http://www.rakyatpos.com/gubernur-disomasi-dua-mantan-pejabat.html
http://bappeda.babelprov.go.id/content/ptun-sumsel-menangkan-gugatan-pns-pemprov-babel
https://belitongekspres.co.id/kepala-bkd-salahkan-gubernur/
4. Dibawah kepemimpinan Rustam, pembangunan Babel jalan ditempat. Jangankan membangun banyak infrastruktur publik, satu jembatan batu rusa II saja tidak kunjung selesai. Dari waktu ke waktu terus mundur penyelesaiannya. Padahal telah menghabiskan anggaran 420 Milliar lebih.
https://belitongekspres.co.id/proyek-baturusa-ii-molor-lagi/
http://bangka.tribunnews.com/2016/01/21/hasanudin-jembatan-baturusa-ii-bikin-saya-seperti-minum-obat
http://bangka.tribunnews.com/2016/01/13/jembatan-batu-rusa-ii-sudah-habiskan-duit-rp-420-miliar
5. Serapan Anggaran Pemprov Babel di era Rustam sangat rendah. Ini bukan berarti Rustam hemat menggunakan anggaran, tapi justru membuktikan kinerja Pemprov buruk dalam membangun daerah. Karena semakin banyak anggaran tidak terserap, semakin sedikit pembangunan daerah yg telah dilakukan. Dan inilah jd terjadi di Babel selama dipimpin oleh Rustam.
http://www.rakyatpos.com/hellyana-serapan-anggaran-pemprov-babel-kecil.html
http://bangka.tribunnews.com/2015/08/27/penyerapan-anggaran-rendah-gubernur-dipanggil-presiden
http://bangka.tribunnews.com/2015/12/17/penyerapan-anggaran-pemprov-babel-belum-sampai-target
http://bangka.tribunnews.com/2016/01/15/bambang-gubernur-di-ptun-tanda-tak-piawai-kelola-birokrasi
6. Rustam ketahuan melakukan pemborosan (Mark Up) anggaran Pemprov. Sampai-sampai pengadaan 41 unit Innova untuk Porwil IX Sumatera di bulan Nov 2015 lalu, menjadi temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) perwakilan Babel yg mengarah pada indikasi adanya kerugian negara (korupsi)
7. Selama 3 tahun memimpin Babel, Rustam sangat pro kapal Isap. Ini dapat dilihat dr banyaknya kapal isap masih beroperasi dg bebas di Babel. Namun belakangan, demi mencari simpati masyarakat agar menang Pilkada, Rustam berkoar-koar akan mencabut semua izin Kapal Isap yg ada di Babel. Padahal Rustam sendiri adlh pelindung para pebisnis kapal Isap tsb.
Pada akhirnya, masyarakat Babel tanpa terkecuali harus berpikir jernis dalam memilih bakal pemimpin Babel 5 tahun mendatang. Momentum Pilgub Babel 2017 ini terlalu terhormat sebagai ajang show kegagalan Rustam - Irwansyah selama menjadi kepala daerah. Sudah cukup lama kita menahan diri hidup di Babel tanpa kemajuan. Cukup 3 tahun saja Babel bergerak autopilot. Statusnya saja punya Gubernur, tapi tidak sama sekali bisa dirasakan karya kepemimpinannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H