Semangatnya menuntut ilmu terus tumbuh seiring pertumbuhan inovasi agroedu di sekolah bebas biaya tersebut. Ia bersyukur meskipun banyak rintangan dan perlu adaptasi dengan ranah kerja yang baru namun dapat dilalui dengan baik. Perputaran posisi kerja bahkan ideologi dululah yang membuat ia semakin matang dan faham bahwa dalam pengabdian dibutuhkan daya tahan serta fleksibilitas keahlian.
"Rahasi saya mampu beradaptasi adalah siswa. Awalnya jujur merasa tak mampu mengajar mereka, namun setelah bertatap dan mengenal dekat dengan mereka tumbuhlah rasa haru. Harus ada peran saya meskipun sedikit dalam mensejahterakan mereka dalam ilmu pengetahuan." Ujarnya.
Saat ini di Sekolah Cendekia BAZNAS Ibnu Hardiana bersama para tenaga pendidik pilihan lainnya terus berupaya menghadirkan inovasi untuk pendidikan yang profesional dan lebih baik untuk para siswa dhuafa yang tersebar dari 25 Provinsi di seluruh Indonesia. Bersama menyiapkan generasi penerus bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H