Sebelum membeli obat, kita harus memeriksa kemasan dan label obat dengan teliti. Pastikan bahwa kemasan obat tidak rusak, bocor, sobek, atau terbuka. Periksa juga label obat untuk mengetahui nama, komposisi, indikasi, dosis, cara penggunaan, nomor registrasi, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, nama produsen, dan nama distributor obat. Jangan membeli obat yang tidak memiliki label atau labelnya tidak jelas.
Keempat, mintalah informasi dan konseling kepada apoteker.
Apoteker adalah tenaga kesehatan yang ahli dalam bidang obat. Kita dapat meminta informasi dan konseling kepada apoteker tentang obat yang kita beli, seperti manfaatnya, efek sampingnya, interaksi, kontraindikasi, penyimpanan, dan hal-hal lain yang perlu kita ketahui. Apoteker juga dapat membantu kita memilih obat yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kita.
Jika sudah mendapatkan obat yang tepat, jangan lupa untuk mengikuti anjuran penggunaan obat sesuai dengan resep dokter atau label obat. Janganlah mengubah dosis, frekuensi, atau lama pengobatan tanpa sepengetahuan dokter atau apoteker. Jangan pula menghentikan penggunaan obat sebelum waktu yang ditentukan meskipun gejala sudah hilang. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pengobatan atau resistensi bakteri.
Demikianlah beberapa kiat memilih obat yang tepat di apotek. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita akan mendapatkan obat yang berkualitas, aman, dan efektif untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit.
Tetap waspada dan bijak dalam menggunakan obat. Semoga sehat selalu ! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H