Mohon tunggu...
tri bawonoaji
tri bawonoaji Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

Saya adalah manusia biasa saja seperti yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pohon Pule, Multitalent Eksotis yang Berbau Mistis

6 September 2023   01:29 Diperbarui: 8 September 2023   04:19 4316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
agrotanisejahtera.co.id/2023/02/04/pohon-pule-ciri-klasifikasi-manfaat-mitos-dan-cara-menanam/

Beberapa waktu lalu saya dikejutkan pada euforia perburuan pohon Pule di beberapa daerah dekat tempat tinggal saya. Sebagai penghobi bonsai dan tanaman hias, kabar seperti ini cepat sekali sampai ke telinga saya. 

Cerita beredar dari mulut ke mulut kawan-kawan sesama penghobi. Tak cuma mendengar, bahkan saya kemudian menyaksikan dengan mata kepala sendiri proses dimana orang-orang mencabut paksa pohon-pohon Pule yang sudah segedhe dua rangkulan tangan orang dewasa dengan peralatan berat, mengangkatnya ke atas bak-bak truk lalu mengangkutnya ke arah rute jalan utama menuju kota. 

Memang di daerah saya banyak terdapat pohon-pohon pule berukuran besar yang tumbuh liar di pinggiran jalan dan pekarangan rumah warga kampung pedalaman.

Berdasarkan cerita yang beredar, beberapa pohon pule yang berhasil dicabut bisa laku sampai ratusan juta rupiah. Rumornya, pohon-pohon itu dibeli oleh artis ternama yang sedang getol-getolnya bikin aviary, yaitu Irfan Hakim. Ada juga yang katanya dikirim ke alamat Soimah yang sedang merenovasi rumahnya di Jogja. 

Terlepas dari rumor tersebut, faktanya kemudian memang orang-orang berduit di daerah saya lalu pada ikut berlomba-lomba mengoleksi pohon tersebut. 

Mereka tak segan merogoh kocek untuk membayar orang-orang untuk berburu dan membiayai proses pengangkutannya sampai ke rumah. Beberapa caf baru juga kemudian berdiri dengan konsep outdoor dengan pohon pule sebagai tanaman peneduh.

Saya pun jadi penasaran, apa sih keistimewaan pohon pule yang sebelumnya hanya dipandang orang sebelah mata itu? Maka mulailah saya mencari jawaban dari para sesepuh warga di daerah yang masih akrab dengan dunia metafisika dan pengobatan tradisional. Juga dari studi beberapa literatur yang ternyata memang saling mem-verifikasi. Dan hasilnya saya peroleh kesimpulan bahwa pohon satu ini memanglah istimewa.

Dahulu banyak dimanfaatkan orang, tetapi seiring perkembangan jaman dan teknologi kemudian dilupakan. Sebisa mungkin kemudian saya rangkum keterangan mengenai pohon pule ini, sebab saya rasa ini bagus untuk dijadikan informasi bagi semua orang.

Buat kalian yang sama sekali masih awam dengan tanaman pule, baiklah saya buka dengan perkenalan singkat. Pohon Pule atau Pulai (Alstonia scholaris) tergolong tanaman berkayu keras yang umum ditemukan di sekitar Pulau Jawa dan Sumatra. 

Pohon ini termasuk dalam famili Apocynaceae, satu keluarga dengan tanaman hias favorit taman seperti bunga kamboja dan frangipani. Kulit kayunya yang mudah sekali berkesan tua dengan benjolan-benjolan nan eksotis di beberapa sisi, menjadikan tanaman-tanaman dari famili Apocynaceae tersebut banyak disukai para pecinta estetika. 

Lebih-lebih jika dilengkapi juga dengan bunga yang warnanya bervariasi. Ternyata selain eksotis, pohon pule juga memiliki banyak sekali manfaat, baik sebagai tanaman obat maupun bahan bangunan. Dan kalian boleh terkejut jika tahu bahwa pohon ini juga kaya berbagai mitos terkait dengan hal-hal yang bersifat mistis dan supranatural.

Nah, penasaran kan ? Yuk kita mengenalnya lebih dalam lagi !

Morfologi dan Taksonomi Pohon Pule

Seperti sudah saya sebut di awal perkenalan tadi, tanaman Pule memiliki batang yang berkayu, bercabang menggarpu, dan berkulit coklat keabu-abuan. Kulit batangnya rapuh dan mengeluarkan getah berwarna putih susu yang sangat pahit. 

Kayunya berwarna kuning dengan tingkat kekerasan yang tidak terlalu tinggi, sehingga mudah melengkung jika lembap dan memuai ketika suhu terlalu panas. Sebagai pohon berkayu keras, Pule bisa tumbuh hingga 40 meter dengan diameter batang mencapai 60 cm.

Daun Pule berbentuk tunggal, tersusun melingkar sekitar 4-9 helai per tangkai. Memiliki bentuk oval atau telur dengan ujung meruncing dan pangkal membulat. Warnanya hijau mengkilap di bagian atas sedang di bagian bawah cenderung lebih buram. Panjang daunnya berkisar antara 10 - 23 cm dengan lebar sekitaran 3 - 7,5 cm.

agrotanisejahtera.co.id/2023/02/04/pohon-pule-ciri-klasifikasi-manfaat-mitos-dan-cara-menanam/
agrotanisejahtera.co.id/2023/02/04/pohon-pule-ciri-klasifikasi-manfaat-mitos-dan-cara-menanam/

www.ciriciripohon.com/2020/02/ciri-ciri-pohon-pulai-pule-di-alam-liar.html
www.ciriciripohon.com/2020/02/ciri-ciri-pohon-pulai-pule-di-alam-liar.html

Sama dengan kerabat dekatnya Kamboja, tanaman Pule juga dilengkapi dengan bunga yang cantik. Bunga-bunga itu muncul di ujung tangkai, berbentuk majemuk dengan gagang yang panjang. 

Warnanya bisa hijau keputihan atau putih kekuningan, dengan aromanya yang tajam dan harum. Bunga Pule biasanya bermekaran pada periode bulan Oktober hingga November.

Terakhir, Pule memiliki buah berbentuk pita berwarna putih dengan panjang sekitar 20 - 50 cm. Buah ini terbagi menjadi dua bagian yang membuka saat masak, memperlihatkan biji-biji kecil yang berwarna putih dengan rambut-rambut halus di sekelilingnya. Biji-bijian ini biasanya digunakan untuk membudidayakan pule selain dengan menggunakan metode setek batang atau cangkok.

sites.google.com/site/efloraofindia/species/a---l/a/apocynaceae/alstonia/alstonia-macrophylla
sites.google.com/site/efloraofindia/species/a---l/a/apocynaceae/alstonia/alstonia-macrophylla

Adapun Taksonomi dari pohon Pule adalah sebagai berikut :                                 

Kingdom

Plantae

Ordo

Gentianales

Famili

Apocynaceae

Divisi

Plumeriae

Sub Divisi

Alstoniinae

Genus

Alstonia

Spesies

A.scholaris

Sebaran dan Habitat Pohon Pule

Menurut para ahli botani, Pohon pule merupakan tanaman asli wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, Australia dan Pasifik. Pohon ini banyak tumbuh di Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra. 

Sumber lain bahkan mengatakan bahwa Tumbuhan pule tersebar hampir di seluruh pelosok nusantara. Tak mengherankan jika pohon ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti : lame (Sunda), polay (Madura), tewer (Banda), kita (Minahasa), dll.

Pohon pule seringkali tumbuh di kawasan terbuka, bersemak, atau hutan heterogen. Pohon ini bisa tumbuh di ketinggian antara 50-1500 mdpl dan mampu beradaptasi dengan baik pada suhu tahunan rata-rata antara 12 - 32 derajat Celcius. Berdasar data tersebut, pohon ini tentulah menyukai tanah yang subur, lembab, dan drainase baik.

Manfaat Pohon Pule

Sebagaimana perkenalan di awal, tanaman Pule memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. Mari kita kupas satu per satu !

1. Sebagai Tanaman obat.

Sebagai tanaman obat, tanaman Pule boleh dibilang cukup unggul lho ! Karena pohon dari tanaman ini memiliki segudang khasiat. Bahan kimia yang terkandung di dalamnya dipercaya para ahli bermanfaat bagi kesehatan. 

indianjadibooti.com/Jadistore/
indianjadibooti.com/Jadistore/

Sejak ratusan tahun silam, pohon pule ternyata sudah dimanfaatkan untuk pengobatan Ayurveda, yaitu salah satu metode pengobatan tradisional tertua di dunia yang berasal dari India.

Berdasar laporan penelitian yang dilakukan oleh Chelviana A.C., dkk. dari Universitas Pelita Harapan, bagian yang biasa diolah sebagai bahan obat-obatan dari pohon Pule adalah daun dan kulit batangnya. 

Daun pule sendiri memang memiliki sifat andenergik, antipiretik, antimalaria, dan antihipertensi. Sedangkan kulitnya yang pahit berkhasiat sebagai peluruh dahak, haid, stomatik, serta menurunkan gula darah. 

Pada penelitian berbeda sebelumnya, kulit pohon pule juga dipercaya ampuh sebagai pereda kejang. Juga kerap dimanfaatkan sebagai pakan kuda karena berkhasiat sebagai obat cacing.

Berdasarkan buku "Tanaman Obat Tradisional Papua" (2016), air rendaman kulit kayu susu pohon Pule sering dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat malaria dan juga demam. 

Ada juga yang memanfaatkan tanaman ini dengan cara mengonsumsinya secara langsung. Kulit batangnya dikunyah dan cairannya ditelan, untuk tujuan serupa yaitu mengobati demam dan malaria. 

Kulit batang Pule juga mengandung zat-zat bermanfaat seperti flavonoida, saponin, dan polifenol. Kulit batang pule dapat digunakan sebagai obat demam, malaria, disentri, radang tenggorokan, sakit gigi, bisul, luka bakar, dll. 

Caranya adalah dengan merebus kulit batang sebanyak 10 gram dalam satu gelas air selama 15 menit, kemudian minum air rebusannya. Selain itu, daun pule juga dapat digunakan sebagai obat luka dengan cara menghancurkannya dan menempelkannya pada luka.

Luar biasa bukan ? Tapi mungkin diantara kalian barangkali ada yang tahu manfaat medis lain dari tanaman Pule selain yang sudah disebutkan. Tolong tulis di kolom komentar ya ?!

2. Sebagai Tanaman hias.

Saat ini pohon pule tengah populer dan kerap dijadikan bahan perburuan komoditi tumbuhan hias untuk mempercantik tempat tinggal ataupun bangunan publik agar tampak glamor. Soalnya, tanaman ini dikenal sangat eksotis dengan nilai jual yang sangat tinggi.

Sebagai tanaman hias, pohon Pule biasa ditanam di pekarangan rumah atau bangunan publik untuk mempercantik tampilan dan memberikan kesejukan. 

Daunnya yang hijau mengkilap, rimbun, dan melebar ke samping membuatnya tampak indah dan menarik. Bunganya yang harum juga menambah daya tarik pohon ini.

www.tukangrumputserpong.com/2018/02/jual-pohon-pulaipule.html
www.tukangrumputserpong.com/2018/02/jual-pohon-pulaipule.html

Menarik bukan ? Gimana menurut kalian ?

3. Sebagai bahan material

Kayu pule memiliki kualitas yang tidak terlalu baik, tetapi cukup kuat dan ringan. Kayu pule banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga, ukiran, patung, mainan, kotak, dll. Kayu pule juga dapat digunakan sebagai bahan bakar atau arang.

Mitos Pohon Pule

Nah, ini nih yang bikin orang penasaran. Ada berbagai mitos yang menyertai entitas pohon Pule, terutama di kalangan masyarakat Jawa. Beberapa mitos yang berkembang tersebut antara lain:

1. Terdapat mitos bahwa pohon yang bergetah, berbatang lurus serta berkulit pohon halus merupakan tempat tinggal makhluk halus.

Karena memiliki salah satu dari kriteria di atas, yaitu bergetah, Pule juga dianggap memiliki penunggu. Pohon pule dianggap sebagai tempat tinggal makhluk halus seperti kuntilanak, genderuwo, pocong, dll. Beberapa kelompok masyarakat tertentu percaya jika pohon pule adalah tempat bersemayamnya Raja Jin. Selain itu, di bagian tengah pohon juga dipercaya sebagai tempat menyimpan mustika gaib. Oleh karena itu, banyak orang yang takut mendekati atau menyentuh pohon ini, apalagi pada malam hari.

2. Pohon pule dianggap sebagai pohon keramat yang memiliki kekuatan gaib.

Beberapa orang percaya bahwa jika meminta sesuatu kepada pohon ini dengan cara tertentu, maka permintaan tersebut akan terkabul. Namun, ada juga yang menganggap bahwa pohon ini dapat membawa sial atau malapetaka bagi orang yang tidak menghormatinya.

www.balipost.com/news/2021/02/12/174631/Ajaib,Pohon-Pule-Keramat-Tumbang...html
www.balipost.com/news/2021/02/12/174631/Ajaib,Pohon-Pule-Keramat-Tumbang...html

Di Bali, tumbuhan ini dianggap angker karena biasanya tumbuh di temapt suci, seperti pura, kuburan serta pekarangan rumah masyarakat Bali. Untuk memindahkan tanaman ini pun tidak bisa sembarangan. Masyarakat Bali harus membawa canang serta iro mangku untuk memotong bagian pohonnya.

3. Pohon pule dianggap sebagai pohon penolak bala atau penyembuh penyakit. 

Beberapa orang percaya bahwa jika memelihara pohon ini di rumah atau pekarangan, maka akan terhindar dari bencana alam atau musibah lainnya. Selain itu, ada juga yang percaya bahwa jika meminum air rebusan kulit batang pohon ini, maka akan sembuh dari berbagai penyakit. 

Menurut ilmu metafisika, kayu pule bisa digunakan untuk mengatasi kesurupan. Kekuatan supernatural yang dimiliki kayunya dapat mengusir energi negatif di dalam rumah, seperti roh-roh jahat yang sedang dicambuk.

4. Pohon pule juga dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh leluhur / nenek moyang. Di Desa Tekorejo,Kecamatan Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku) Timur misalnya, masyarakat lokalnya melakukan ritual yang disebut Sesaji Kautaman. 

Upacara adat ini adalah wujud rasa hormat kepada roh leluhur yang menempat pohon pulai keramat. Tradisi ini bahkan sampai dijadikan bahan skripsi oleh mahasiswa UIN Raden Intan Lampung bernama Yunilawati.

Waduh ! Serem juga ya ?

Nah, gimana ? Masih tertarik buat ikutan menanam pohon Pule ? Tentang mitosnya, kalian boleh percaya boleh tidak kok ! Namanya juga mitos. Nyatanya, sudah banyak yang menanam pohon ini untuk mempercantik halaman rumah dan perkantoran. Dan masih banyak permintaan sehingga harganya mahal.

Nah, kalau kalian juga ingin mengkoleksi Pohon Pule buat mempercantik pekarangan rumah, ada baiknya pahami dulu cara-cara budidayanya. Menanam pohon pule tidaklah kok! Kalian bisa pilih satu dari empat alternative cara budidaya berikut :

Pertama, menyemai dari biji.

Siapkan media tanam dalam wadah lalu basahi dengan air. Kemudian tebarkan biji tanaman pule pada media yang telah dibasahi, tutup tipis-tipis saja dengan media tanam yang masih tersisa. Simpanlah wadah berisi media yang sudah ditaburi biji tersebut di tempat yang ternaungi (tidak terkena sinar matahari langsung). Biarkan biji berkecambah dan bertumbuh semakin dewasa. Jika dirasa sudah cukup kuat perakarannya, kalian bisa memindah tanam di lahan pekarangan pada posisi yang dikehendaki.

Kedua, stek batang.

Pertama, potonglah cabang atau ranting pohon yang sudah berkayu keras sebagai bahan stek. Lalu siapkan media tanam dalam wadah yang sudah disiram air. Oleskan perangsang akar pada pangkal potongan bahan stek lalu tancapkanlah pada media tanam. Jika sudah terbiasa berbudidaya tanaman, bisa langsung saja ditancapkan di tanah pekarangan rumah. Kurangi dedaunan yang ada lalu sungkuplah dengan plastic. Letakkan di tempat yang ternaungi dan biarkan hingga tunas daun serta akar muncul. Biasanya diperlukan waktu cukup 2 -- 4 minggu saja. Untuk cara ini saya sarankan jangan dilakukan di musim-musim kemarau ya...

Ketiga, mencangkok.

Lukai kulit batang yang diinginkan, lalu bungkus dengan media tanam. Biarkan sampai akar-akar tumbuh banyak, barulah siap dipotong pada bagian bawah cangkokan. Pindahkan tanam ke media tanam atau langsung saja di lahan pekarangan.

Keempat, re-planting (pindah tanam) pohon dewasa.

www.jualbibitunggul.com/pohon-pule/
www.jualbibitunggul.com/pohon-pule/

Ini adalah cara termudah. Pertama siapkan dulu lubang galian di lahan pekarangan yang ingin ditanami. Sesuaikan dengan ukuran pohon yang hendak ditanam. Untuk tanaman dewasa berukuran sedang atau yang sudah berupa pohon besar bisa kalian beli di gerai-gerai penjual tanaman hias. Kalau sudah dapat, tinggal memindah tanam saja di lahan pekarangan yang sudah dipersiapkan.

Apapun metode budidaya yang dipilih, yang penting jangan lupa merawat pohon yang sudah ditanam itu dengan baik. Sama seperti hewan piaraan, pohon yang dirawat dengan baik juga akan berterimakasih dengan caranya sendiri. Percayalah !

Salam Lestari !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun