Sebagian besar dari kita pasti memiliki satu goals yang related sama industri self improvement ini. Misalnya hal sederhana tentang bagaimana cara mengecilkan perut itu juga sudah termasuk self improvement.
Pertanyaannya, apakah industri self improvement benar-benar membantu kita?
Jawabannya antara iya atau tidak.
Mark Manson penulis buku berjudul "Seni Bersikap Bodo Amat" menjelaskan bahwa self improvement itu sebenarnya membuat seseorang merasa rendah diri dan merasa insecure. Sering kali produk self improvement memberikan ekspektasi yang kurang realistis kepada audience.
Misalnya kita pernah mendengar kalimat, "Semua orang bisa sukses kalau saya bisa kamu juga pasti bisa." Kalimat tersebut seakan-akan memberikan arti bahwa kesuksesan itu diukur dengan hal-hal yang lainnya saja bukan kerja keras, seperti variabel privilege, skill dan lain sebagainya.
Namun, di sisi lain tidak banyak juga orang yang akhirnya merasa terbantu dengan produk self improvement. Bisa jadi kita punya kenalan yang akhirnya berubah menjadi lebih baik setelah mengonsumsi produk self improvement. Bisa jadi ada yang berhasil bangun bisnis karena belajar dari buku seputar leadership dan management atau bisa jadi ada yang berhasil mengubah kebiasaan buruknya dan hidup menjadi lebih produktif.
Jadi, dapat dipahami bahwa tidak ada yang salah disini baik industrinya ataupun orangnya. Dan hal ini tergantung dari diri kita masing-masing. Jika kita merasa tidak produktif, merasa stress, merasa jenuh, merasa tidak punya tujuan hidup dan lain sebagainya tentunya kita akan mencari solusi dari berbagai sumber baik melalui buku, podcast, video motivasi, konsultasi, dan lain-lain.
Permasalahannya jika kita hanya sekedar mencari informasi saja mungkin tidak akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan hidup untuk menjadi lebih baik. Dan tidak hanya mencari informasi saja, ketika kita mengikuti webinar, training dan lain sebagainya jika kita tidak serius dan tidak action atau mengambil tindakan itu juga tidak akan cukup untuk menyelesaikan masalah.
Mencari informasi itu sebenarnya kita ada di salah satu tahap dari enam tahap yang dalam waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan bisa mengubah diri kita.
Di tahap itu kita hanya melakukan preparation dan tidak melakukan action atau yang benar-benar mengambil tindakan dan tidak serius melakukan perubahan diri agar perilaku buruknya bisa hilang.
Akhirnya inilah yang akan menjadi alasan kita sering merasa stuck walaupun sudah belajar self improvement dan bisa jadi kita sudah action tapi tidak konsisten dan sering malas-malasan. Bisa jadi kita semakin ketagihan mengikuti webinar atau training yang harganya mahal sampai habis berjuta-juta namun ketika kita tidak melakukan apapun, maka tidak akan membawa perubahan yang signifikan pada diri kita.