Jaringan Permanen, Bisa Membelah Lagi nggaya? Halo para pecinta Kompasiana! Setelah menulis artikel tentang mutasi sel, kali ini saya akan membahas tentang jaringan. Walau pun sel dan jaringan itu mirip -- mirip gitu lha tapi keduanya ini ngga sama lho. Nah langsung aja yukkita cari tahu apa sih jaringan itu. Tubuh tumbuhan atas banyak sel, sel -- sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi sama dan terikat oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan. Terjadinya jaringan tumbuhan di karenakan adanya atau berlangsungnya pembelahan dari sel -- sel, yang dalam hal ini sel -- sel yang terjadi tetap melakukan hubungan- hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya.Â
Selanjutnya pembentukkan jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan pembentukkan berbagai alat tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu proses dalam hidupnya. seperti jaringan meristem yang mampu membelah terus -- menerus dan membentuk sel -- sel baru ( Waluyo, 2006 ). Â Nah udah tahu kan sekarang bedanya sel dan jaringan. Nah sekarang ayo kita bahas lebih dalam tentang jaringan!
Berdasarkan asalnya, jaringan meristem dibedakkan menjadi 2, yaitu primer dan sekunder. Perbedaan antara keduanya adalah jaringan meristem primer membuat tumbuhan tumbuh ke atas dan ke bawah, sementara jaringan meristme sekunder membuat tumbuhan tumbuh ke samping; letak jaringan primer ada di ujung batang dan akar, sementar jaringan sekunder terdapat di kambium. Lalu berdasarkan lokasinya, jaringan meristem dibedakan lagi menjadi 3, yaitu apikal (di ujung batang dan akar), lateral (di bagian korteks), dan interkalar (di antara jaringan dewasa).
Ciri -- ciri jaringan meristem adalah  tersusun dari sel -- sel muda yang aktif membelah dalam fase pertumbuhan dan perkembangan, sel mengandung banyak protoplasma, mempunyai banyak sitoplasma sebagai penyedia bahan baku untuk energi (yang mengakibatkan jaringan meristem dapat melakukan pembelahan), ukuran sel kecil, mempunyai nukleus kecil karena menyimpan banyak DNA, dan organel lain kecil (vakuola).Â
Sementara jaringan meristem dewasa atau jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Deferensiasi adalah proses menjadikan sel mempunyai kemampuan yang tidak dipunyai sebelumnya, dalam hal fungsi, struktur, dan perilaku. Jaringan permanen dibagi menjadi 4, yaitu pelindung, dasar [yang terbagi lagi menjadi 2, yaitu jaringan parekim dan penyokong (kolenkim dan sklerenkim)], vaskuler (xylem dan floem), dan gabus (felem dan feloderm). Jaringan permanen mempunyai ciri -- ciri, antara lain sel -- sel berukuran relatif besar dibandingkan dengan sel -- sel jaringan meristem, sel telah mengalami penebalan pada dindingnya sesuai dengan fungsinya, terdapat ruang antar sel, dan sel memiliki vakuola yang lebih besar, sehingga mengandung sedikit plasma sel.
Sekarang kita akan membahas lebih dalam lagi mengenai jaringan permanen atau sering disebut juga dengan jaringan dewasa. Seperti yang kita ketahui pada pembahasan sebelumnya, jaringan meristem dikenal juga dengan jaringan embrional. Apa sih maksudnya? Maksudnya adalah jaringan meristem memiliki satu keahlian khusus atau identik dengan sesuatu, yaitu pembelahan. Jaringan inilah yang mengakibatkan tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume karena kemampuannya bermitosis secara terus -- menerus. Â Nah kalau jaringan meristem itu identik dengan pembelahan, maka jaringan permanen itu identik dengan apa ya? Oh atau jangan -- jangan jaringan permanen yang "katanya" sudah nonmerismatik atau sudah tidak dapat membelah lagi ternyata bisa melakukan pembelahan juga? Nah mari kita cari tahu.
Jaringan permanen atau jaringan dewasa adalah jaringan yang berasal dari pembelahan sel -- sel meristem sekunder atau pun primer. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa jaringan permanen itu sebenarnya adalah jaringan meristem yang berdiferensiasi atau mengalami perubahan struktur sesuai dengan fungsinya. Jaringan permanen dibedakan mejadi 4, yaitu pelindung, dasar, vaskuler, dan gabus. Jaringan pelindung, dari namanya saja kita sudah dapat mengetahui apa fungsi dari jaringan ini. Yap, untuk perlindungan tentunya. Nah pada tumbuhan, bagian apa ya yang biasanya digunakan untuk perlindungan? Tentu saja epidermis.Â
Karena fungsinya untuk perlindungan atau penutup maka letak epidermis terdapat pada kulit yang berada paling tepi. Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa ciri -- ciri epidermis adalah posisi berada di permukaan daun, dinding selnya harus keras, harus tersusun rapat (tidak ada ruang antarsel), bentuk nya persegi panjang / kotak, dan tidak mempunyai klorofil (transparan). Epidermis melakukan modifikasi, antara lain dengan menutup stomata bila kepanasan (mengurangi penguapan), mempunyai trikoma yang berfungsi untuk melindungi dari air atau gangguan hewan, mempunyai velamen yang berfungsi untuk melindungi diri dari kekurangan nutrisi, mempunyai duri yang berfungsi untuk melindungi dari mangsa, memiliki sel kipas ( melindungi diri dari suhu tinggi), dan mempunyai kutikula yang berfungsi untuk melindungi dari air.
Jaringan dasar atau sering dikenal juga dengan jaringan parenkim. Jaringan ini adalah jaringan yang sangat sering dijumpai dihampir setiap bagian tumbuhan dimana terdapat jaringan lain yang terdapat di dalamnya, maka dari itu disebut juga dengan jaringan dasar. Jaringan ini juga bertanggung jawab atas segala hal fisiologis.Â
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi enam, yaitu parenkim asimilasi yang berguna untuk fotosintesis ( disebut juga jaringan klorenkim karena terdapat pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau ), parenkim air untuk menyimpan air yang berdinding tipis, dan memiliki vakuola yang besar, parekim penimbun berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan ( karena mempunyai vakuola besar ), parenkim udara/aerenkim sebagai penyimpan udara karena memiliki ruang antar sel yang besar ( dapat ditemukan pada tanaman teratai, ini lah yang membantu teratai dapat tetap menampung di air selain daunnya yang lebar ), parenkim pengangkut yang terdapat pada sekitar xilem dan floem yang mempunyai sel -- sel yang memanjang sesuai dengan arah pengangkutannya, dan yang terakhir adalah parenkim penutup luka yang dapat memperbaiki dirinya bila terdapat kerusakan pada jaringan.Â
Nah disini dapat dibuktikan bahwa jaringan permanen itu sebenarnya bisa kembali menjadi jaringan meristem lagi atau masih mempunyai sifat meristem yaitu membelah. Parenkim penutup luka ini sangat penting karena jaringan ini bersifat merismatis (dapat melakukan pembelahan), karena pembelahan ini lah jaringan yang rusak dapat terobat atau diperbaiki kembali karena jaringan ini melakukan regenerasi parenkim baru. Parenkim penutup luka ini juga disebut dengan istilah felogen atau kambium gabus. Dengan demikian dapat diketahui bahwa jaringan parenkim dapat melakukan totipotensi.Â
Waduh, apa lagi itu? Nah totipotesi ini merupakan suatu kemampuan sel untuk membelah dirinya untuk menghasilkan individu baru. Totipotensi ini pertama kali diaamati oleh F.C Steward dari Cornell University pada tahun 1958. Lho tapi kenapa jaringan parenkim melakukan melakukan totipotensi? Sama manusia yang bisa sakit, begitu pula dengan tanaman yang bisa sakit, hanya saja istilahnya berbeda, bukan sakit melainkan rusak. Dalam keaadan rusak tumbuhan untuk melakukan suatu usaha agar dapat mempertahan dirinya. Maka dari itu parenkim penutup luka ini melakukan totipotensi agar sel -- sel yang rusak dapat tergantikan dengan sel -- sel yang baru lagi dengan cara pembelahan diri sehingga tumbuhan dapat tetap hidup. Nah itu adalah salah satu bukti bahwa jaringan permanen masih bisa melakukan pembelahan.
Lalu bagian dari jaringan dasar yang selanjutnya adalah jaringan penyokong atau penguat. Kita dapat mengetahui dari namanya bahwa jaringan ini adalah jaringan yang "kuat" sehingga berfungsi untuk menyokong atau menunjang tubuh tumbuhan. Ciri -- cirinya adalah jaringan ini memiliki dinding sel yang tebal dan kuat dan juga telah mengalami spesialisasi pada sel -- selnya. Sebelumnya apasih spesialisasi itu? Spesialisasi adalah penyesuaian suatu benda terhadap lingkungan sekitar dengan bentuk atau struktur khusus dan juga fungsi khusus yang tidak di punyai sebelumnya oleh benda tersebut, atau bahasa gaulnya adalah upgrade.Â
Nah jaringan penyokong ini telah mengalami upgrade. Fungsi jaringan penyokong ini adalah menegakka batang dan menguatkan daun, melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis, melindungi embrio di dalam biji, melindungi jaringan pengangkut (vaskuler),  dan memperkuat  jaringan aerenkim (parenkim penyimpan). Berdasarkan bentuk dan sifatnya jaringan permanen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim. Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan ayng sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan.Â
Ciri -- ciri dari sel ini adalah sel -- sel nya mempunyai dinding sekunder yang tebal yang merata, senyawa penyusun dinding selnya adalah lignin yang bersifat kenyal, sel dari sklerenkim ini adalah sel mati sehingga tidak punyai sitoplasma (karena sitoplasma hanya ditemukan pada sel yang masih hidup), dan juga sel sklerenkim ini memiliki atau mengalami modifikasi yaitu serabut (serat -- serat) sklerenkim dan sel batu sklereid. Selanjutnya adalah jaringan kolenkim. Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang tedapat pada organ -- organ tumbuhan.Â
Perbedaan antara jaringan kolenkim dan sklerenkim adalal sel kolenkim merupakan sel hidup sehingga mempunyai sitoplasma. Jaringan ini terdapat pada batang, daun, bunga dan buah. Penebalan dinding sel nya tidak teratur. Hanya memiliki dinding sel primer yang lunak, lentur dan tidak berlignin. Namun pada kolenkim dewasa bersifat kurang lentur, lebih keras, dan lebih rapuh dibandingkan dengan kolenkim muda. Ketebalan dinding selnya puny termasuk tipis. Jaringan kolenkim ini juga merupakan jarigan aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangkan, dapat dibuktikan dari sering dijumpainya jaringan kolenkim pada organ muda / organ yang sedang bertumbuh.
Bagian dari jaringan permanen yang selanjutnya adalah jaringan vaskuler atau dikenal juga dengan jaringan pengangkut. Nah dari kata "pengangkut" kita pasti sudah terbayang dong bagian yang tidak akan lepas dari pengangkutan di tumbuhan. Xilem dan floem adalah pasangan penting yang tidak dapat dipisahkan dari jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan pada tingakt tinggi yang berfungsi mengangkut air dan juga garam -- garam mineral serta zat makanan hasil fotosintesis. Pada xilem, pengangkutan dilakukan terhadap air dan garam -- garam mineral. Kemanakah tujuan pengangkutannya?Â
Tentu saja dari air dan garam -- garam mineral ini disalurkan dari akar menuju daun, inilah fungsi dari pembuluh xilem. Berbeda dengan xilem, zat yang diangkut oleh floem hanya satu yaitu hasil fotosintesis, tepatnya amilum yang diawali dari daun dan disalurkan ke seluruh bagian tumbuhan. Jenis kedua sel ini adalah sel mati, tetapi ada juga beberapa dari sel floem yang merupakan sel hidup. Ketebalan dinding sel antara xilem dan floem pun sangat berbeda, dimana xilem mempunyai dinding sel yang tebal sementara floem mempunyai dinding sel tipis.Â
Senyawa yang menyusun dinding sel nya pun berbeda, xilem tersusun atas zat lignin dan floem tersusun atas selulosa. Adapun komponen atau elemen penyusun pembuluh xilem adalah unsur trakea dan serat, sedangn elemen -- elemen penyusun pembuluh floem adalah pembuluh tapis, sel pengiring, serat floem, parenkim floem, dan juga sel albumumin. Menurut kemampuan permeabilitasnya, xilem itu impermeabel sementara floem kebalikannya. Lalu bagaimana ya cara air dari tanah yang berada di bawah tanah dapat sampai ke daun yang berada jauh di atas tanah? Hal ini di sebabkan karena adanya tekanan akar yang dapat membantu air  terdorong dari bawah keatas, tapi tekanan akar ini tidak lah cukup untuk membuat air dan garam -- garam mineral sampai keatas, nah disini lah tumbuhan menggunakan daya kapilaritas batang. Dengan begitu air dan garam -- garam mineral akan lambat -- laun merambat keatas melalui daya kapilaritas ini. Hebat kan?
Bagian dari jaringan permanen yang terakhir adalah jaringan gabus. Jaringan gabus ini terbagi menjadi 2 yaitu jaringan felem dan feloderma. Arah pembentukan jaringan felem dan feloderma ini berbanding terbalik karena felem mempunyai arah bentuk yang keluar sementara feloderma mempunyai arah bentuk yang kedalam. Selain itu kedua jaringan ini juga mempunyai perbedaan di jenis sel. Felem adalah sel mati dan feloderma adalah sel hidup.Â
Dengan demikian dapat diketahui juga  ada atau tidaknya sitoplasma pada keduanya. Karena felem merupakan sel yang mati maka ia tidak memilki sitoplasma, sedangkan feloderma adalah sel hidup sehingga ia mempunyai sitoplasma. Dan juga dapat di ketahui dari data diatas ada atau tidaknya nukleus. Felem tidak mempunyai nukleus dan sebaliknya feloderma mempunyai nukleus. Tidak hanya disitu perbedaan keduanya, dari sisi permeabilitas keduanya pun sangat berbeda. Felem tidak mempunyai sifat permeabilitas atau disebut dengan impermeabilitas, dan dapat kita ketahui bahwa feloderma sebaliknya mempunya daya permeabilitas.Â
Untuk ketebalan dinding selnya pun berbeda, dimana felem mempunyai dinding sel yang tebal sementara feloderma mempunyai dinding sel yang tipis. Dari ketebalan dinding sel antara keduanya kita dapat mengetahui mana yang lebih cocok untuk perlindungan. Yap,felem lah yang lebih cocok untuk perlindungan karena memiliki diding sel yang tebal. Lalu apa kegunaan feloderma? Apakah ia tidak berguna? O-oh tentu tidak, peran feloderma ini sangat penting yaitu sebagai pertumbuhan.Â
Dimana yang namanya pertumbuhan itu pasti ada "sesuatu" yang berkembang atau membelah. Nah dari fungsi feloderma ini lah dapat kita simpulkan juga bahwa feloderma melakukan pertumbuhan dengan cara pembelah. Serta bila epidermis mengalami kerusakan maka jaringan gabus akan menggantikannya, sehingga tidak akan kehilangan banyak air. Dan pastinya jaringan gabus tersebut adalah feloderma. Sehingga dapat dibuktikan untuk ketiga kalinya bahwa jaringan permanen itu sebenarnya bisa membelah.
Nah sekarang kita sudah tidak bingung atau galau lagi deh soal jaringan permanen bisa membelah lagi atau tidak. Sebagai rangkuman, bukti yang menunjukan bahwa jaringan permanen dapat bersifat meristem lagi terdapat pada jaringan parenkim penutup luka, jaringan kolenkim dan juga jaringan feloderma. Dimana jaringan parenkim penutup lagi menggunakan totipotensinya untuk "menyembuhkan sakit"nya dengan cara regenerasi. Jaringan kolenkim melakukan pembelahan dibuktikan karena sering ditemuinya jaringan ini di organ yang masih berusia muda, dimana notabennya organ muda ini masih melakukan pertumbuhan.Â
Sama seperti remaja -- remaja yang masih berusaha untuk mengembangkan dirinya dengan berorganisasi atau menekuni hal yang disuka. Nah tumbuhan muda juga melakukan pertubuhan dengan melakukan pembelahan. Dan yang terkahir terdapat pada jaringan feloderma yang mempunyai fungsi pertumbuhan sama seperti jaringan kolenkim dan juga dengan meggantikan epidermis.
 Dari penjelasan diatas kita sudah memiliki beberapa bukti kuat yang menunjukan bahwa sebenarnya jaringan permanen sebenarnya bisa melakukan pembelahan pada kondisi dan situasi tertentu. Jaringan bisa melakukan pembelahan hanya bila sel -- sel di dalam nya adalah sel hidup, karena hanya sel hidup lah yang dapat melakukan pembelahan dan perkembangbiakkan dan hal ini tidak dapat dilakukan oleh sel yang sudah mati. Dari  beberapa bukti yang sudah disebutkan, yaitu jaringan parenkim, jaringan kolenkim dan juga jaringan feloderma pada jaringan gabus, ketiga jaringan tersebut termasuk ke dalam sel hidup sehingga masih mempunyai kesempatan atau kemampuan untuk regenerasi dan juga membelah dirinya atau mengembangkan dirinya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jaringan permanen bisa menjadi meristem kembali dalam beberapa kondisi, seperti kacang yang tak lupa cangkangnya, jaringan permanen juga masih ingat bahwa ia adalah hasil deferensiasi dari jaringan meristem yang sifat nya membelah. Maka dari itu jaringan permanen juga bisa melakukan pembelahan tetapi pada situasi dan kondisi tertentu.
Dan terjawablah pertanyaan yang telah menghantui kita selama ini, semoga dapat membantu menghilangkan tanda tanya yang ada di benak kalian tentang jaringan permanen yang dapat kembali bersifat merismatik lagi. Ngga usah tidur malam atau bahkan pagi lagi dan ngga usah galau untuk mencari jawabannya, karena saya telah memberikan jawaban yang logis, fantastis, dan tentunya bombastis!
Sumber : 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7Â |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H