Mohon tunggu...
gabriela sekar
gabriela sekar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jaringan Permanen, Apa Bisa Membelah Lagi?

25 September 2017   18:11 Diperbarui: 25 September 2017   18:48 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk ketebalan dinding selnya pun berbeda, dimana felem mempunyai dinding sel yang tebal sementara feloderma mempunyai dinding sel yang tipis. Dari ketebalan dinding sel antara keduanya kita dapat mengetahui mana yang lebih cocok untuk perlindungan. Yap,felem lah yang lebih cocok untuk perlindungan karena memiliki diding sel yang tebal. Lalu apa kegunaan feloderma? Apakah ia tidak berguna? O-oh tentu tidak, peran feloderma ini sangat penting yaitu sebagai pertumbuhan. 

Dimana yang namanya pertumbuhan itu pasti ada "sesuatu" yang berkembang atau membelah. Nah dari fungsi feloderma ini lah dapat kita simpulkan juga bahwa feloderma melakukan pertumbuhan dengan cara pembelah. Serta bila epidermis mengalami kerusakan maka jaringan gabus akan menggantikannya, sehingga tidak akan kehilangan banyak air. Dan pastinya jaringan gabus tersebut adalah feloderma. Sehingga dapat dibuktikan untuk ketiga kalinya bahwa jaringan permanen itu sebenarnya bisa membelah.

Nah sekarang kita sudah tidak bingung atau galau lagi deh soal jaringan permanen bisa membelah lagi atau tidak. Sebagai rangkuman, bukti yang menunjukan bahwa jaringan permanen dapat bersifat meristem lagi terdapat pada jaringan parenkim penutup luka, jaringan kolenkim dan juga jaringan feloderma. Dimana jaringan parenkim penutup lagi menggunakan totipotensinya untuk "menyembuhkan sakit"nya dengan cara regenerasi. Jaringan kolenkim melakukan pembelahan dibuktikan karena sering ditemuinya jaringan ini di organ yang masih berusia muda, dimana notabennya organ muda ini masih melakukan pertumbuhan. 

Sama seperti remaja -- remaja yang masih berusaha untuk mengembangkan dirinya dengan berorganisasi atau menekuni hal yang disuka. Nah tumbuhan muda juga melakukan pertubuhan dengan melakukan pembelahan. Dan yang terkahir terdapat pada jaringan feloderma yang mempunyai fungsi pertumbuhan sama seperti jaringan kolenkim dan juga dengan meggantikan epidermis.

 Dari penjelasan diatas kita sudah memiliki beberapa bukti kuat yang menunjukan bahwa sebenarnya jaringan permanen sebenarnya bisa melakukan pembelahan pada kondisi dan situasi tertentu. Jaringan bisa melakukan pembelahan hanya bila sel -- sel di dalam nya adalah sel hidup, karena hanya sel hidup lah yang dapat melakukan pembelahan dan perkembangbiakkan dan hal ini tidak dapat dilakukan oleh sel yang sudah mati. Dari  beberapa bukti yang sudah disebutkan, yaitu jaringan parenkim, jaringan kolenkim dan juga jaringan feloderma pada jaringan gabus, ketiga jaringan tersebut termasuk ke dalam sel hidup sehingga masih mempunyai kesempatan atau kemampuan untuk regenerasi dan juga membelah dirinya atau mengembangkan dirinya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jaringan permanen bisa menjadi meristem kembali dalam beberapa kondisi, seperti kacang yang tak lupa cangkangnya, jaringan permanen juga masih ingat bahwa ia adalah hasil deferensiasi dari jaringan meristem yang sifat nya membelah. Maka dari itu jaringan permanen juga bisa melakukan pembelahan tetapi pada situasi dan kondisi tertentu.

Dan terjawablah pertanyaan yang telah menghantui kita selama ini, semoga dapat membantu menghilangkan tanda tanya yang ada di benak kalian tentang jaringan permanen yang dapat kembali bersifat merismatik lagi. Ngga usah tidur malam atau bahkan pagi lagi dan ngga usah galau untuk mencari jawabannya, karena saya telah memberikan jawaban yang logis, fantastis, dan tentunya bombastis!

Sumber : 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun