Mohon tunggu...
Sekar
Sekar Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Gravitation is not responsible for people falling in love

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengartikan Queerbaiting Sesuai Tweet Mew Suppasit

17 Februari 2023   21:43 Diperbarui: 17 Februari 2023   21:47 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau istilah queerbaiting rasanya baru ramai pada 2010-an, sebenarnya sejarahnya sudah ada sejak era perang dingin. Pada tahun 1950-an terkenal istilah Lavender Scars. Lavender Scare membuat kaum LGBTQ+  menyembunyikan seksualitasnya karena takut kehilangan pekerjaan, terutama jika duduk di posisi pemerintahan. Untuk mengidentifikasi mereka yang queer, orang akan melakukan queerbaiting atau berpura-pura berpura-pura sebagai teman dan anggota komunitas LGBTQ+.  

Meski alasan queerbaiting telah berubah dari waktu ke waktu, tetap saja merugikan komunitas LGBTQ+. Tidak heran jika banyak yang marah kepada artis-artis yang dituding melakukan queerbaiting, yang paling ramai misalnya Harry Styles.

Penyanyi itu merubah personanya terutama saat menjadi cover Vogue. Dia memakai gaun Gucci dengan balutan jaket hitam.  Artis jebolan X Factor ini tentu membantahnya. Tapi pidatonya saat meraih Grammy Awards 2023 kembali membuat alis naik sebelah. Dalam pidatonya, Styles berkata, "Ini jarang terjadi pada orang seperti saya, dan ini sangat, sangat bagus. Terima kasih banyak."

Hadeh, apa maksudnya?

Lalu Bagaimana?

Tentu saja, selebritas tidak berutang kehidupan pribadi kepada siapa pun. Seksualitas juga merupakan ranah privat dan tidak penting dibahas di muka umum. Namun di panggung publik, dan terutama saat bermain dengan simbol gender dan ekspresi diri yang membuat orang bertanya-tanya tentang seksualitasnya juga tidak elok. Apalagi jika motifnya hanya bersifat ekonomi.

Jika memang perusahaan atau selebritas melakukan queerbaiting, mungkin mereka bisa melakukan sesuatu sebagai umpan balik bagi kelompok tersebut. Dalam bentuk apa, ya tidak tahu juga sih? Tapi yang lebih baik lagi tentu saja tidak melakukan queerbaiting. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun