Sudah lama saya tidak memperhatikan Grammy Awards. Â Who watched awards show on tv now? Biasanya saya hanya menonton video penampilan dari beberapa artis di youtube.
Jadi ketika nama Sam Smith trending saat gelaran Grammy, langsung penasaran. Ternyata penyanyi Inggris ini trending karena penampilannya yang kontroversial bersama penyanyi Jerman, Kim Petras saat membawakan "Unholy".
Saya suka melihat bagaimana kaum konservatif di negeri Paman Sam tersebut panik. Â Penampilan Smith dan Petras diawali oleh Madonna, artis yang juga penuh kontroversi. Material girl tersebut mengenalkan Smith dan Petras sebagai "Jika mereka menyebut anda mengejutkan, memalukan, menyusahkan, bermasalah, provokatif, atau berbahaya, Anda pasti melakukan sesuatu,".
Duo ini mengawali pertunjukan dengan Smith dan penari latar yang mengenakan pakaian termasuk legging lateks serba merah. Jangan lupa juga dengan sepatu hak platform yang juga berwarna merah. Menjelang akhir, Smith mengenakan topi merah bertanduk dua. Mungkin topi yang sama dipakai saat keduanya tampil di Saturday Night Life (SNL).
Sementara itu Petras membawakan bagian lagunya di dalam kandang. Petras didamping bintang drag Violet Chachki, dan Gottmik. Keduanya menari di luar kandang dengan membawa properti cambuk.
Banyak pihak yang menyebutkan jika penampilan ini seperti pemujaan setan. Politisi Ted Cruz menyebut penampilan tersebut sebagai "This is Evil".Â
This...is...evil. https://t.co/SBrOgHfFcX
--- Ted Cruz (@tedcruz) February 6, 2023 ">
This...is...evil. https://t.co/SBrOgHfFcX--- Ted Cruz (@tedcruz) February 6, 2023
Donald Trump Jr., putra mantan Presiden Donald Trump yang juga influencer sayap kanan ini menyesali penampilan tersebut. Dia menyadari jika klaim bahwa Hollywood dan industry hiburan terlibat dalam ritual setan akan ditolak sebagai teori konspirasi. "Mungkin itu seni, tapi kenapa selalu seni seperti ini? Kenapa tidak pernah, seperti seni biasa?".
Tapi ada juga yang menilai penampilan pemenang Grammy 2023 untuk kategori duo pop terbaik ini hanya seni. Pendeta E. Carrington Heath, seorang pendeta United Church of Christ dari Exeter, New Hampshire, tidak mempermasalahkan pertunjukan tersebut. Sebaliknya, dia meminta agar fokus pada topik yang lebih serius yang memengaruhi masyarakat Amerika Serikat sehari-hari.
I'm a literal Christian minister. Sam Smith's song is called #Unholy and they created a piece of performance art around that theme. They weren't saying we should all be satanists.
Know what is evil? Kids being killed in schools, families living in poverty, racist hate, etc, etc https://t.co/oJNrpJTcuD
--- Rev. E. Carrington Heath (@echeath) February 6, 2023 ">
I'm a literal Christian minister. Sam Smith's song is called #Unholy and they created a piece of performance art around that theme. They weren't saying we should all be satanists.
Know what is evil? Kids being killed in schools, families living in poverty, racist hate, etc, etc https://t.co/oJNrpJTcuD--- Rev. E. Carrington Heath (@echeath) February 6, 2023
Memang garis pemisah antara seni dan agama cukup tipis. Filsuf Friedrich Hegel yang mengusung ideomatik seni dan agama, beranggapan bahwa seni adalah fenomena dari yang absolut. Dan absolut di sini adalah tuhan itu sendiri. Tapi dia juga meyakini jika seni hanya bisa memandang yang absolut, bukan berpikir atau mengetahui.
Jadi wajar saja jika banyak pihak yang meradang menyaksikan pertunjukan berkonsep setan di Grammy. Acara ini kan banyak ditonton keluarga yang pasti melotot melihat penampilan yang disebut menyerupai ritual pengorbanan manusia.
Saya pribadi menyayangkan penampilan ini tapi lebih kepada kenapa Smith harus melakukan hal sejauh ini hanya untuk menarik perhatian. I know him as a great singer. Bestsellingalbum.org menyebutkan jika "In The Lonely Hour" laku terjual lebih dari 9 juta keping. Lewat single ke-4 "I Know I'm Not The Only One", asumsi warga bahwa Smith adalah penyanyi balad yang pemalu semakin kuat. Â
Memang penjualan album Smith menurun. Album kedua "The Thrill of It All" yang dirilis 2017 terjual sekitar 2,2 juta keping. Sehingga banyak yang menuding pengakuannya sebagai non-biner hanya upaya untuk meraih perhatian sekaligus mendongkrak penjualan. Tapi saya tidak setuju tentang hal ini. "The Thrill of It All" hanya kurang dipoles sedikit. His sounds still magic, just too much Adele.
Oh iya balik ke soal penampilan di Grammy, Â ada juga yang menilai konsep controversial ini diambil untuk semakin memuluskan langkah Smith masuk ke pasar Amerika Serikat. Saya lebih yakin dengan teori ini. Konsep ini diambil untuk menarik perhatian. "Unholy" memang menceritakan tentang perselingkuhan pria beristri. Selingkuh tentu merupakan perbuatan dosa sehingga diambil konsep terekstrem dari dosa yaitu setan. Mungkin itu alasannya diambilnya konsep setan di panggung Grammy.
Tapi terlepas dari kontroversinya, penampilan Smith-Petras bisa dibilang sukses. Dari segi rating, dengan lebih dari 12,4 juta penonton yang menonton acara secara langsung, rating untuk program tersebut naik 30% dari tahun lalu. Bahkan data Nielsen menunjukan jika Grammy 2023 merebut rating tertinggi sejak 2020.
Mau positif atau negatif, publisitas tetap publisitas, sih.
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H