4. Olahraga dan angkat beban
Saya melakukannya dengan berjalan-jalan sekitar 1 jam, dan mencuci dengan tangan popok bayi yang aduhai banyaknya (saya tidak memakaikan popok sekali pakai). Saya tidak olah raga angkat beban, tapi angkat bayi, gendong kemana-mana, kalau dijumlahkan bisa berjam-jam sehari, 7 x seminggu.
5. Makan di waktu yang sama
Menurut Ellie Krieger, spesialis diet, yang dilansir oleh everydayhealth.com, makan di waktu yang sama membuat porsi makan jadi teratur. Melewatkan waktu makan, akan menyebabkan kita sangat lapar, sehingga memasukkan makanan lebih dari seharusnya. Sedangkan mengemil di luar jam makan dan jam ngemil, hanya menambah kalori yang tidak dibutuhkan.
6. Sikat gigi sesudah makan
Simpel alasannya, kalau sudah sikat gigi, pahit kalau mau ngemil lagi.
7. Makan perlahan-lahan
Menurut healthassist.net, otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mendapatkan sinyal kenyang, jadi makan perlahan-lahan, sehingga asupan lebih sedikit yang masuk dan di menit ke-20 sudah terasa kenyang. Kalau saya memilih makan dengan cepat, tetapi dengan porsi yang sudah diatur, kalau selesai sebelum 20 menit tidak apa-apa, tapi saya tidak menambah porsi lagi.
Bukan apa, tidak ada waktu, punya bayi bro...
8. Makan secara sadar
Pastinya, masa makan sambil pingsan? Maksudnya sadar yang dimakan, sadar kalori, sadar jumlah, dan sadar kadar gizi. Saya sendiri memilih mengurangi asupan karbohidrat sederhana, dengan jumlah protein dan lemak tetap. Kebutuhan karbohidrat yang biasanya dipenuhi oleh nasi/roti, digantikan oleh buah dan sayuran mentah, sesuai dengan poin 1 di atas.